AKSI 2022 Indosiar: Si Kembar Rena Reni Raih Sekor Tertinggi di Kloter Ma’wa
TABLOIDBINTANG.COM - Ajang pencarian bakat Akademi Sahur Indonesia (AKSI) 2022 terus berlanjut dengan menampilkan Kloter Ma’wa yang terdiri dari Rizqi (D.I. Yogyakarta), Alhuda (Deli Serdang), Rena Reni (Bandung), dan Durotun (Lampung).
Ustaz Subki Al Bughury, Ustaz Wijayanto, Ustaz Solmed dan Ustazah Mamah Dedeh kembali hadir menilai langsung penampilan keempat ustaz dan ustazah. Kehadiran Lesti DA bersama host kesayangan INDOSIAR lainnya Ramzi, Irfan Hakim, Gilang Dirga, dan Abdel kian menambah kemeriahan di panggung AKSI Indonesia 2022 Kloter Ma’wa.
Kompetisi dibuka dengan penampilan Alhuda (Deli Serdang) yang menyampaikan tausiyah dengan tema "Jaga Amanah” dan berhasil mengumpulkan skor 338 poin dari keempat Dewan Juri.
“Materi yang disampaikan oleh Alhuda ini sebenarnya adalah materi yang berat hanya saja Alhuda dapat menyampaikannya secara lebih ringan. Sehingga dapat lebih mudah dipahami," ujar Ustaz Solmed.
Sementara itu tema “Manfaat Al Quran” dibawakan oleh Rizqi (D.I. Yogyakarta) dan berhasil meraih skor 341 poin. Sesuai dengan profesi yang dijalani Rizqi (D.I. Yogyakarta) sebagai seorang Guru Tahsin Al Quran, dalam durasi tausiyah selama 5 menit, Rizqi (D.I. Yogyakarta) menyampaikan keistimewaan membaca Al Quran.
“Rizqi luar biasa sekali dapat membawakan tema yang menggambarkan indahnya membaca Al Quran hingga membuat ketenangan hati bagi yang membacanya. Begitu pula program AKSI ini yang sangat baik dan semoga juga bisa membawa ketenangan hati bagi pemirsa INDOSIAR," harap Ustazah Mamah Dedeh.
Si kembar Rena Reni (Bandung) berhasil mencuri perhatian keempat Dewan Juri lewat kekompakan mereka saat menyampaikan tausiyah dengan tema “Harta Hanya Titipan, Berbagilah”. Penampilan duo ustazah Rena Reni (Bandung) diganjar skor total tertinggi senilai 356 poin. Tidak hanya keempat Dewan Juri, komedian Adul pun terkesima dengan keanggunan ustazah kembar asal Bandung ini. Bahkan Adul juga bisa membedakan antara Rena dan Reni.
“Kalian luar biasa sekali. Cantik, pintar, dan baik hati. Penyampaian tausiyah yang sangat menarik dengan kekompakan yang kalian tampilkan," puji Ustazah Mamah Dedeh. Berbeda dengan Durotun (Lampung) yang mendapat cukup banyak masukan dari keempat Dewan Juri mengenai tema tausiyah yang dibawakan “Godaan Setan” hingga mendapat skor terendah dibandingkan peserta lainnya yakni 346 poin.
Menurut Dewan Juri, Durotun (Lampung) masih perlu memperbaiki pemilihan dalil yang disesuaikan dengan contoh kasus pada materi tausiyah yang dibawakan. “Penampilan kamu sudah baik hanya saja penyampaian dalil juga harus benar supaya orang yang mendengarkan tausiyah kita mendapat pengetahuan yang benar," tutur Ustaz Subki Al Bughury.