Nicole Rossi Pemeran Utama "Kuntilanak 3" Menggambarkan Film Horor Ini Dalam 3 Kata
TABLOIDBINTANG.COM - Liburan Lebaran nanti, tampaknya penggemar horor bakal memiliki banyak pilihan. Di hari yang sama, yakni 30 April mendatang, akan ada dua film horor Indonesia sekaligus yakni; Kuntilanak 3 dan KKN di Desa Penari. Kuntilanak 3 yang baru saja menggelar gala premiere-nya, Kamis (21/4) malam, menyisakan kisah dan reaksi dari para bintangnya.
Bintang utama Kuntilanak 3, Nicole Rossi, yang kini berusia 12 tahun pun berbagi pengalamannya syuting genre film horor kelimanya ini. Katanya, memerankan tokoh Dinda di film ini sangat menantang. Salah satunya bagaimana ia harus menyelami karakternya yang memiliki karakter supranatural seperti anak-anak dengan kekuatan super di film X-Men. Saat akting, tentu saja efek-efek supranatural itu tidak ada, itu semua dibuat denagn visul efek, setelah gambar jadi terekam.
“Ini buat aku seru, sih, dan di situ tantangannya, gimana kita bisa benar-benar menghayatinya. Dinda adalah sosok yang tough, tapi dia juga penyayang. Dia sangat menyayangi adik-adiknya,” ungkap Nicole. Film horor ini, menurutnya cocok untuk keluarga, karena di dalamnya memang ada drama keluarganya juga. Banyak visual efek, yang nggak kalah dengan film aksi-fantasi Hollywood.
Nicole menggambarkan film ini dalam 3 kata yang cukup mewakili. “Aku akan bilang film ini: Amazing. Speechless. Cool!” begitu ungkapnya.
Digarap dengan apik oleh Rizal Mantovani, Kuntilanak 3 berbeda dari horor Indonesia umumnya. Mistis bercampur aksi-fantasi. Mengisahkan, Dinda (Nicole Rossi) yang dianggap aneh oleh anak-anak kampung karena kekuatannya, tidak sengaja melukai Panji (Adlu Fahrezy) dan Ambar (Ciara Brosnan). Oleh karena itu, Dinda meminta Tante Dona (Nena Rosier) untuk mendaftarkannya ke Sekolah Mata Hati, agar ia bisa belajar mengontrol kekuatan yang ia miliki. Di sekolah itu, Dinda langsung mempunyai teman bernama Dennis (Farras Fatik) dan Uchie (Clarice Cutie). Namun, saudara Dinda, Miko (Ali Fikry) dan Kresna (Andryan Bima) menyelidiki sekolah itu dan menemukan hal-hal aneh, seperti banyak murid yang menghilang.
Di sisi lain, Baskara (Wafda Saifan), selaku kepala sekolah, merasa bahwa kehadiran Dinda membawa aura tersendiri. Baskara melaporkan mengenai hal tersebut kepada pendiri sekolah, Eyang Sukma (Sara Wijayanto), yang tinggal di tempat tersembunyi dan tak terlihat oleh para murid.