Sinopsis Menembus Mata Bathin The Series ANTV Hari Ini 1 Februari 2019 Eps 174

Panditio Rayendra | 1 Februari 2019 | 10:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Menembus Mata Bathin The Series ANTV Hari Ini Jumat 1 Februari 2019 Episode 174

Ariz (29 th) mempunyai 2 anak (Menik - Adit) dan istri (Sari). Mereka hidup sangat miskin. Ariz berjualan rokok keliling dan istrinya adalah pemulung. Menik dan Adit pun tidak sekolah dan kesehariannya mengemis di jalanan. Suatu hari Menik terserempet mobil tanpa sepengetahuan Ariz dan Sari. Menik yang pingsan dilarikan ke Rumah Sakit. Sementara Sari kebingungan kehilangan anaknya. Pihak Rumah Sakit bingung karena tidak ada yang bertanggung jawab. Apalagi Menik pingsan tak bisa ditanyai. Akhirnya diputuskan Menik dianggap Gelandangan Yatim Piatu dan diurus oleh Negara. Kasus tabrakan itu juga masuk koran. Dan tak disangka penabraknya menyumbang uang cukup besar. Dan saat itu ada Pejabat datang ikut bersimpati dan menanggung biaya pengobatan Menik. Banyak orang yang bersimpati pada Menik. Banyak uang sumbangan yang terkumpul. Sementara itu Ariz dan Sari baru tahu ketika mereka memungut koran bekas dan ada berita tentang anak mereka.

Sari segera mendatangi RS dan sangat senang bertemu Menik yang sudah berangsur sembuh. Sementara itu Ariz melihat kalau ternyata sumbangan yang terkumpul untuk Menik  ternyata sangat besar. Ariz langsung mengambil semua uang itu dan memikirkan rencana untuk memanfaatkan keluarganya.

Ariz dan Sari memang sangat Miskin sehingga untuk Surat menikah pun mereka tak punya. Mereka hanya menikah Siri di mesjid kampung dan entah kemana bukti suratnya. Anak-anaknya pun tidak memiliki  Akte Kelahiran. Sehingga sulit dibuktikan kalau mereka adalah keluarga yang terikat hubungan darah.

Sinopsis Menembus Mata Bathin The Series ANTV Hari Ini Jumat 1 Februari 2019 Episode 174

Ariz lalu menyusun rencana selanjutnya untuk mencari sumbangan. Suatu malam Ariz membawa Menik yang sedang tidur dan nekat membakar rumahnya sendiri! Dan lebih gilanya ada Sari dan Adit yang sedang tidur di dalamnya. Adit dan Sari tentu panik dan untungnya bisa menyelamatkan diri. Dan benar saja, simpati berdatangan dan banyak orang yang menyumbang sehingga uang terkumpul. Ariz sangat senang. Ariz mengambil uang itu dan membangun rumah di pinggiran kota.

Tapi sintingnya, Ariz melarang anak istrinya tinggal di situ! Ariz memaksa anak istrinya tetap tinggal di rumah gubuk di pinggir kali dan hidup dalam kemiskinan. Hal itu disengaja oleh Ariz agar bisa memanfaatkan keluarganya agar bisa meraup uang banyak dari sumbangan. Dan tak kepalang gila, Ariz tidak mengakui Sari-Menik-Adit sebagai anak-istrinya!

Ariz juga hidup enak dengan uang sumbangan. Suatu hari Ariz bertemu dengan seorang perempuan cantik bernama Tasya yang sudah bersuami. Ariz tergila-gila pada Tasya yang semlohay itu. Suatu hari Ariz nekat mendekati Tasya dan dipukuli oleh suaminya. Ariz dibuang ke sebuah kuburan. Ariz yang babak belur jatuh ke sebuah lubang kuburan yang dipersiapkan untuk mengubur jenazah keesokan harinya. Ariz ketakutan tapi tak bisa keluar dari liang itu karena seluruh  badannya kesakitan. Ariz hanya bisa pasrah ketakutan terkapar di liang kuburan itu. Tapi malam itu Ariz bertemu dengan sosok Siluman. Siluman itu menawarkan ilmu kebal pada Ariz. Ariz langsung menyanggupi. Siluman itu memberi Jimat Sabuk dan taring babi pada Ariz.

Keesokan harinya Ariz langsung menyatroni suami Tasya. Ariz menghajar suami Tasya tanpa ampun dan merebut Tasya. Ariz sangat senang karena bisa merebut Tasya dan membawanya ke rumah. Tasya yang ketakutan akhirnya bersedia dinikahi Ariz.

Sari sangat kaget mengetahui kalau Ariz sudah menikah lagi. Apalagi Ariz menggunakan uang yang diperoleh dari sumbangan untuk Menik dan kebakaran. Sari melabrak Ariz dan marah karena Ariz tega menikah di atas penderitaannya. Tasya yang  mendengar sangat marah dan bertanya pada Ariz. Tapi Ariz malah tidak mau mengakui Sari sebagai istri. Bahkan Ariz minta bukti pernikahannya dengan Sari. Sari tentu tidak punya dan menangis pedih. Ariz awalnya hendak mengusir Sari tapi tak jadi. karena berpikir siapa tahu ia bisa memanfaatkan istrinya itu. Akhirnya Ariz mengijinkan Sari, Menik dan Adit tinggal di situ sebagai pembantu. Tasya mencurigai kalau Sari adalah benar istri Ariz. Tasya ketakutan Ariz akan direbut kembali oleh Sari, apalagi dirinya sedang hamil. Tasya akhirnya sangat membenci Sari dan selalu memperlakukan Sari dan anaknya dengna buruk.

Suatu hari Ariz bertemu dengan sepasang keluarga yang tidak anak. Mereka bercerita kalau mereka ingin mengadopsi anak tapi prosedurnya panjang. Ariz langsung menawarkan Menik untuk mereka adopsi. Ariz bilang Menik adalah anak pembantunya yang sudah meninggal. Ia tinggal di rumahnya. Tapi Nenek Menik meminta uang 50 juta untuk biaya pengobatan dirinya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Pasangan itu setuju. Ariz wanti-wanti bilang ke pasangan itu, kalau Menik selalu berkhayal masih mempunyai ibu dan sering menangis mencari ibunya.

Keesokan harinya Pasangan itu bertemu dengan Menik dan membawa Menik. Saat itu Sari dan Adit sedang belanja ke pasar. Menik tentu panik tak mau dan memanggil-manggil ibunya. Tapi pasangan itu teringat pesan Ariz dan terus membawa Menik.

Saat itu Sari pulang bersama Adit. Sari panik ketika tidak menemukan anaknya, Menik. Sari mencari Menik kemana-mana dan bertanya ke tetangga, tapi tak ada yang tahu. Sari makin panik apalagi Adit tidak bisa ditinggalkan karena Sari kuatir Ariz akan mencelakai anaknya itu. Selama seminggu Sari mencari-cari Menik bersama Adit. Ariz juga marah-marah karena Sari melupakan pekerjaan rumahnya.

Akhirnya setelah seminggu, Sari menemukan Menik. Dan Sari sangat kaget karena ternyata Menik dijual oleh Ariz. Sari memohon kepada pasangan itu agar mengembalikan anaknya itu. Pasangan itu awalnya menanyakan akte kelahiran Menik. Tapi Sari tak punya. Sari terus memohon dan tak mau pergi dan diam di depan rumah pasangan itu. Akhirnya pasangan itu tak tega dan bersedia mengembalikan Menik, dengan syarat uang yang sudah mereka bayar harus dikembalikan.

Sari lalu meminta uang itu ke Ariz tapi Ariz dengan santai bilang kalau uang itu sudah ia habiskan. Sari akhirnya bekerja serabutan untuk mengumpulkan uang. Sari menjadi kuli pasar, pelayan warung warteg dan bahkan kuli bangunan.

Sementara itu Ariz mulai kehabisan uang dan kebingungan karena Tasya marah-marah tak ada uang. Ariz lalu mencari Sari dan anaknya. Ariz berpikir untuk kembali memanfaatkan mereka.

Ariz lalu nekat minta bantuan siluman untuk menghantui istrinya, Sari! Sari ketakutan dan menjadi kerasukan berteriak-teriak seperti orang gila!.. Ariz lalu memasung Sari di kandang kambing. Adit sedih menangis melihat keadaan ibunya itu. Ariz lalu merekam video Sari dan menyebarkannya lewat HP-nya untuk meminta bantuan.

Tapi banyak orang yang tak tidak percaya karena melihat kelakuan Ariz. Bahkan seorang Tabib datang dan menawarkan diri menyembuh Sari. Ariz tentu saja mengusirnya! Tapi Tabib itu merasa tak tega melihat keadaan Sari. Malamnya Tabib itu datang dan mengusir Siluman yang menghantui Sari.

Sari sangat berterimakasih dan menceritakan semuanya. Sari bilang kekayaan Aris diperoleh dengan membuat anak istrinya menderita. Si Tabib itu sangat prihatin dan berjanji akan menolong Sari. Tabib yang tahu kalau Ariz bersekutu dengan siluman lalu bersama Sari ke rumah Ariz. Ariz sangat marah dan bertarung dengan tabib itu. Tapi Ariz kalah. Tabib mengambil jimat Ariz dan menghancurkannya!

Siluman sangat marah dan akhirnya menyiksa Ariz. Tasya juga tersadar dari pengaruh ulmu hitam dan ketakutan segera meninggalkan Ariz. Ariz menderita dan akhirnya diobati oleh Sang Tabib. Ariz menjadi sadar dan bertobat meminta maaf pada anak istrinya. Menik juga akhirnya bisa kembali ke pangkuan Sari.

PEMAIN Menembus Mata Bathin The Series ANTV Hari Ini Jumat 1 Februari 2019 Episode 174

1.       Revi Mariska sebagai Sari

2.       Ferry Ixel sebagai Aris

3.       Alfino sebagai Adit

4.       Ciara Brosnan sebagai Menik

5.       Diana Puspita sebagai Tasya

6.       Ferdy sebagai Bobi

7.       Vera Maureen sebagai Rina

8.       Eddy Rachmat sebagai Dodi

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait