Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Selasa 25 Juni 2019 Episode 14
TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Selasa 25 Juni 2019 Episode 14
FITRI ketakutan. Lalu seseorang datang menculik FITRI. DAFI mengejarnya. FITRI dibawa ke sebuah rumah dan saat DAFI berada di depan rumah itu, DAFI ditarik masuk. Anak buah DHARMA mengejar mereka sampai ke depan rumah tersebut. Tetapi Anak Buah DHARMA tak berhasil menemukan DAFI dan FITRI. Orang yang menyelamatkan DAFI dan FITRI mengenalkan diri sebagai KANG EMAN. KANG EMAN memberitahu kalau ARYO yang memerintahnya untuk menolong DAFI dan FITRI. Keesokan harinya, DAFI terbangun oleh wangi kue buatan FITRI. Saat DAFI ke belakang bersama KANG EMAN, DHARMA, BOY dan Anak Buahnya sedang diantar Kepala Desa ke rumah KANG EMAN. Mereka mengetuk pintu rumah KANG EMAN dan FITRI berjalan untuk membukanya
FITRI akan membuka handle pintu tanpa tahu kalau diluar pintu sudah menunggu DHARMA, BOY, ANAK BUAH DHARMA dan KADES. Saat FITRI akan membuka handle pintu, mendadak kaki FITRI ketusuk sesuatu dan berdarah. FITRI duduk dulu untuk mengecek kaki dan mengusap darahnya. Sementara DHARMA tidak sabar dan menyuruh orangnya untuk mendobrak pintu. Di belakang rumah, DAFI dan KANG EMAN selesai mengambil air dalam ember dan membawanya ke rumah. Tetapi mereka melihat DHARMA CS datang bersama KADES. DAFI berlalri ke rumah mengingat FITRI sendirian di rumah. Dan saat pintu akan didobrak, KANG EMAN berteriak pada KADES, siapa orang-orang itu. DHARMA CS kaget. KADES mengenalkan KANG EMAN pada DHARMA. DHARMA bertanya apakah ada DAFI dan NINA di rumahnya? KANG EMANG bilang tidak ada. DHARMA tidak percaya karena dia tadi mendengar suara perempuan menjerit pelan. KANG EMAN bilangnya itu hanya kucingnya.BOY mengambil kunci yang tergantung di kancing baju KANG EMAN, lalu membuka pintu rumah KANG EMAN. Mereka masuk tapi tak menemukan FITRI. DHARMA memaksa ke dapur dan melihat piring kue ada 3 di atas meja dan sepiring kue yang baru selesai dibuat. DHARMA yakin itu FITRI, tidak mungkin kucing makan kue di meja. KANG EMAN bertahan mengatakan FITRI tidak ada di rumahnya. DHARMA lalu menyiksa KANG EMAN dengan dipukul agar mengaku tetapi KANG EMAN tetap bungkam. DHARMA lalu menyeret KANG EMAN keluar. KANG EMAN diikat dengan tali lalu diseret dengan mobil. KANG EMAN tetap tak mau bicara. DHARMA menyeret KANG EMAN ke gudang. DHARMA memaksa KANG EMAN untuk membuka gudang lalu memeriksa. DHARMA tak menemukan FITRI dan DAFI yang bersembunyi di dalam salah satu kardus kosong. DHARMA mengambil pedang yang tergantung di dinding lalu menusuk semua kardus dengan pedang itu, sampai tembus ke belakang, tapi tidak ada apa-apa. Hingga pedang DHARMA menusuk kerdus dimana DAFI dan FITRI ngumpet. Saat DHARMA menarik pedangnya, lengan FITRI tergores pedang hingga berdarah dan darahnya menetes mengenai kemeja DHARMA. DHARMA tak memperhatikannya. DHARMA lalu pulang. Di kamarnya, saat DHARMA buka baju, ia melihat tetesan darah pada kemejanya. DHARMA sadar itu darah siapa.
Di rumah ARYO, ARYO sedang memperhatikan bingkai-bingkai foto yang kosong. ARYO sedih karena merasa harapan untuk menemukan anaknya tak ada lagi, karena MBOK JUM salah satu orang yang tahu, sudah meninggal. BILQIS melihat ARYO lalu berkata, bahwa pasti menyakitkan. Tapi lebih menyakitkan bagi dia, karena dia mengandung dan melahirkan anaknya selama 9 bulan dan harus melepas anaknya menghadapi bahaya. BILQIS memberitahu kalau hari ini ulang tahun DAFI. ARYO mengatakan kalau anaknya juga lahir di rumah sakit yang sama 25 tahun yang lalu. Tapi anaknya diculik suami BILQIS. ARYO bertanya soal kelahiran DAFI, bagaimana kondisi BILQIS saat itu, apapkah BILQIS mendengar DHARA mengucapkan sesuatu ata apa? BILQIS pun membayangkan 25 tahun yang lalu, saat mereka keluar dari rumah sakit hendak pulang, BILQIS ingat kalau ada seorang wanita yang mengejar mereka sambil menggendong bayi yang terbungkus. DHARMA turun lalu memberinya uang kemudian DHARMA pergi. Saat BILQIS bertanya, siapa wanita itu dan mau apa? DHARMA marah dan menyuruh BILQIS diam dan hanya focus sama anaknya. ARYO bertanya, apakah wanita itu yang mengambil anaknya? Atau dia tahu soal anaknya? BILQIS menggeleng. Tapi BILQIS ingat wajah wanita itu. ARYO lega dan berencana memanggil orang yang jago membuat sketsa wajah. ARYO akan menyuruh orang itu menggambar sketsa wajah wanita itu dengan petunjuk BILQIS. Sebagai ucapan terimakasihnya, ARYO mengajak BILQIS pergi untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada DAFI. BILQIS pun tersenyum senang.
DHARMA kembali ke rumah KANG EMAN. Tenda sudah terpasang atas perintah DHARMA dan DHARMA sudah siap dengan pakaian pengantin diapit BOY dan KADES juga PENGHULU. PENGHULU menanyakan pengantin wanita dan DHARMA menyuruhnya menunggu karena dia akan menjemput pengantinnya. DHARMA menuju ke gudang KANG EMAN. DHARMA berteriak menyuruh FITRI keluar. Tapi FITRI tak keluar. DHARMA menyalakan obor lalu melempar masuk ke dalam gudang hingga gudang terbakar. FITRI terbatuk-batuk parah dan kepayahan di dalam gudang hingga DAFI memutuskan untuk membawanya keluar. Pada saat itu KANG EMAN didorong DHARMA ke dalam gudang yang terbakar. DAFI menarik FITRI keluar tapi langkah mereka tertawan api yang berkobar-kobar. KANG EMAN menerobos api untuk membuat jalan bagi DAFI dan FITRI. DAFI dan FITRI berhasil keluar. DHARMA mengambil FITRI dan BOY serta ANAK BUAH lain mengambil DAFI. KANG EMAN yang muncul diselamatkan warga. DAFI diikat tangan dan kakinya sementara FITRI dipaksa duduk di dekat PENGHULU, karena DHARMA memaksa untuk menikah dengan FITRI. Ketika PENGHULU bertanya pada FITRI, apakah FITRI bersedia, DAFI berteriak melarang FITRI berkata Iya. DHARMA akan melempar DAFI jika FITRI tidak mengatakan Iya. Saat itu, ARYO, BILQIS dan ALVIN serta ANAK BUAH ARYO tiba. BILQIS hendak menyelamatkan DAFI tapi ditahan ARYO. ARYO lalu bertindak dengan ALVIN dan ANAK BUAH nya. ANAK BUAH ARYO menembakkan obor api mengelilingi DHARMA hingga DHARMA ketakutan. BOY dan ANAK BUAH DHARMA yang lain diatasi oleh ALVIN dan ANAK BUAH ARYO. ARYO lalu meminta PENGHULU menikahkan FITRI dengan DAFI dengan DHARMA dipaksa menandatangani surat menjadi saksi nikah. Setelah itu, DHARMA pergi dengan tidak menerima semuanya. ARYO menyuruh DAFI dan FITRI meminta restu pada BILQIS tapi BILQIS tak mau memberi restu. Menurut BILQIS, kalian menikah tanpa minta ijin aku, jadi restukupun tak perlu untuk kalian. FITRI menangis.
Sementara itu RENI dan BAMA pindah kerumah RENI yang lain, yang agak jauh dari hal yang gak jelas. BAMA lalu meninggalkan RENI untuk melakukan balap liar. NINA yang sudah mencari BAMA kesana kemari, tidak berhasil menemukan BAMA. Pada saat HILDA ngomelin NINA, seorang teman BAMA memberitahu BAMA ada dimana. HILDA dan NINA mendatangi arena balap liar BAMA dan tepat saat itu BAMA terjatuh dan tak sadarkan diri. BAMA dibawa ke rumah sakit. RENI datang dan kaget melihat HILDA dan NINA. RENI mengusir mereka tapi HILDA marah. HILDA berkata, RENI tak berhak mengusir mereka karena RENI bukan Ibu kandung BAMA. RENI shock mendengar ucapan HILDA.
DHARMA frustrasi dan meratapi pernikahan FITRI dengan DAFI. Karena itu pada saat pesta syukuran DAFI dan FITRI yang dibuat ARYO untuk warga, DHARMA datang bawa layang-layang sendiri, ingin ikut merayakan.
FITRI dan DAFI menuliskan harapan dan impian mereka, pada secarik kertas yaitu BAHAGIA DAN BERSA SELAMANYA SAMPAI MAUT MEMISAHKAN. Kertas itu ditempelkan di layang-layang lalu mereka menerbangkannya. Namun saat akan menerbangkan layang-layang itu, FITRI menabrak DHARMA.
Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Selasa 25 Juni 2019 Episode 14