Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Kamis 22 Oktober 2020
TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Kamis 22 Oktober 2020
Wulan dan Joko lagi istirahat, menunggu acara makan malam. Joko mengomel soal Enzo yang sok baik sama Wulan. Sebaiknya kita hati-hati pada Enzo. Kita enggak pernah tahu, anak itu maunya apa.
Wulan dan Joko desak Roni kenapa VC. Roni minta maaf sebelumnya, ia benar benar-berat mau sampaikan. Cuma sayangnya semua di sini juga pada syok. Roni kasih tahu Wulan kalau mereka ada di lokasi hiking. Wulan mau pingsan rasanya mendengar berita itu. Wulan syok pastinya. Menangis. Joko kuatkan Wulan. Ini masih belum pasti. Wulan jangan berpikir yang bukan-bukan dulu. Wulan tak dengarkan apa kata-kata Joko.
Enzo ternyata denger semua itu sambil bawa gelas minuman. Tertegun melihat Wulan. Ia tahu persis bagaimana perasaannya Wulan. Karena ia juga mengalaminya. Enzo sampai gemetar menahan kesedihan di sini.
Suasana Tim SAR yang sedang mengevakuasi mayat. Di tempat mayat ditemukan, petugas gotong jenazah yang udah dimasukkan dalam kantung. Jenazah akan coba dikenali identitasnya.
Indro di bawa Ria disini. Ria tenangkan Indro. Indro harus kuat. Indro benar-benar tak kuat terima kenyataan ini. Bagaimana mungkin orang yang peduli padanya lagi-lagi harus pergi dengan cara begini.
Wulan salat dan sedih banget doa buat Lukman. Wulan memohon ayahnya kembali. Wulan ingat janjinya kalau pulang dari workshop Wulan akan iklaskan kalau ayahnya tak kembali, tapi ternyata Wulan belum ikhlas.
Semua siap-siap balik. Mas Ambyar ajak Indro naik taksi saja supaya cepat sampai rumah dan kabari Bu Linda. Indro mengangguk setuju. Indro dan Mas Ambyar pamit pada Bu Alya dan Uda Zein.
Indro dan Mas Ambyar di sini. Sedih kasih berita soal penemuan mayat yang disangka Lukman pada Inah, Gina dan Linda. Linda nyaris pingsan. Tangisan pilu. Haru dan sedih. Gina memeluk Linda menguatkannya.
Linda terbaring, Inah lagi mengurusnya. Linda masih syok. Tak mampu bicara. Hanya menangis. Gina kasih tahu Wulan kondisi Linda. Wulan makin sedih. Gina kuatkan Wulan. Harus tabah dan ikhlas.