RESENSI FILM The Curse of the Weeping Woman, Setia pada Formula The Conjuring
TABLOIDBINTANG.COM - Satu lagi film horor yang menjadi semesta The Conjuring hadir, The Curse of The Weeping Woman atau di Amerika rilis dengan judul The Curse of La Llorona. James Wan yang sukses menyutradarai film horor Insidious (2010) dan The Conjuring (2013) bertindak sebagai produser dalam film ini.
The Curse of the Weeping Woman mengangkat legenda rakyat yang populer di Mexico, La Llorona. Menurut mitos yang beredar di sana, La Llorona adalah perempuan yang menenggelamkan anaknya, kemudian bunuh diri di sungai. Arwahnya lalu gentayangan, mencari korban anak kecil.
Film The Curse of the Weeping Woman mengambil setting era 70-an, berkisah tentang Anna Garcia (Linda Cardellini), seorang pegawai di dinas sosial yang juga ibu tunggal dari dua orang anak, Samantha (Jaynee-Lynne Kinchen) dan Chris (Roman Christou). Ia mendapat tugas untuk menyelidiki kasus dugaan penganiayaan pada anak yang dilakukan oleh seorang ibu tunggal, Patricia. Kasus ini mengantarnya pada sejumlah kejadian mistis. Saat ia menyelidiki semakin dalam, Anna mendapat kemiripan antara peristiwa mistis yang menghantuinya dan kisah La Llorna. Anna pun sadar nyawa dua buah hatinya sedang dalam bahaya.
Nama La Llorona mungkin tak terlalu familiar di Indonesia. Namun kisah hantu wanita yang mengambil anak kecil banyak menjadi legenda rakyat di berbagai daerah di sini. Bahkan kisah hantu wanita yang mengincar nyawa anak kecil menjadi premis cerita film Asih (2018), yang merupakan Danur Universe. Hantu wanita La Llorona visualisasinya tidak baru, juga tidak terlalu heboh. Kostum dan riasannya lazim dipakai oleh hantu perempuan. Setting jaman dulu sebenarnya bisa menambah nuansa mencekam, tapi karena sudah sering dipakai seri The Conjuring yang lain, membuatnya tak istimewa. Beruntung, sutradara Michael Chaves cukup jeli menempatkan jumpscare, berpotensi membuat Anda berteriak karena kejutan muncul di saat yang terduga.
Akting Linda Cardellini sebenarnya cukup menjanjikan. Sayangnya, The Curse of the Weeping Woman kurang menggali latar keluarga ini. Apa yang terjadi pada suami Anna, tidak digambarkan dengan jelas, padahal ini bisa memperkuat ikatan emosional penonton terhadap Anna. Lalu apa hubungannya dengan seri The Conjuring lainnya? The Curse of the Weeping Woman dihubungkan dengan karakter yang mungkin tak banyak diingat. Penulis naskah Mikki Daughtry, Tobias Iaconis memilih cara aman dalam mengakhiri konflik. Cukup efektif untuk membawa penonton larut dalam ketegangan, namun kurang kuat untuk dikenang dalam waktu lama.
(ray / ray)