Resensi Film Zombieland: Double Tap, Seru dan Menggelitik
TABLOIDBINTANG.COM - Sekuel Zombieland, film yang dirilis pada tahun 2009, hadir di layar bioskop. Zombieland: Double Tap memakai resep lama dengan konflik baru dan penampilan karakter yang kuat.
Zombieland: Double Tap bercerita tentang Tallahassee (Woody Harrelson), Columbus (Jesse Eisenberg), Little Rock (Abigail Breslin), Wichita (Emma Stone) yang bertahan hidup di tengah serangan zombie yang semakin ganas. Keempatnya tengah menikmati tinggal di Gedung Putih yang kini kosong. Di sana, Columbus memutuskan untuk melamar Wichita. Merasa tak siap berkomitmen dengan Columbus, Wichita malah memilih kabur bersama Little Rock.
Ditinggal para perempuan, Tallahassee dan Columbus pergi ke mal dan berkenalan dengan Madison (Zoey Deutch), gadis cantik yang manja dan sedikit lemot. Columbus dan Madison cepat akrab dan terlibat hubungan intim. Saat itulah mendadak Wichita kembali dan memberi kabar bahwa Little Rock pergi meninggalkannya bersama seorang pemuda, Berkeley (Avan Jogia).
Inilah awal petualangan Tallahassee dan rekan-rekannya menemukan Little Rock, sambil tetap waspada akan zombie yang bisa menyerang kapan saja.
Zombieland: Double Tap mempertahankan atmosfer jenaka dari film pertamanya. Karakternya konsisten dengan watak masing-masing, termasuk wajah-wajah baru. Hadirnya Madison memberikan warna segar. Komentar polos dan enggak nyambungnya berulang kali sukses mengundang tawa. Meski pemain baru, Zoey Deutch, pemeran Madison, berhasil menciptakan chemistry yang apik dengan Eisenberg dan kawan-kawan.
Konflik yang ditawarkan memang ringan, namun sutradara Ruben Fleischer berhasil membuat film tetap terasa greget lewat adegan dan dialog yang seru dan kocak. Munculnya karakter yang diperankan Luke Wilson dan Rosario Dawson kian membuat film ini menarik. Pastikan Anda menunggu sampai film benar-benar berakhir, karena ada dua adegan tambahan yang menggelitik. Zombieland: Double Tap mungkin memang tidak istimewa, namun menghibur dengan adegan seru dan dialog lucu yang tersaji.
(ray / ray)