Resensi THE MATRIX RESURRECTIONS : Neo yang Diombang-Ambingkan Antara Realita dan Fiksi
TABLOIDBINTANG.COM - The Matrix Resurrections! Ah, ini salah satu film aksi legendaris yang paling dinanti, rilis hari ini, 22 Desember, di seluruh bioskop. Film bergenre fiksi ilmiah dan laga ini merupakan sekuel keempat dari The Matrix yang pertama kali dirilis pada 1999. Diikuti kemudian dengan The Matrix Revolutions dan The Matrix Reloaded (2003). Delapan belas tahun sejak judul terakhirnya, sutradara Lana Wachowski mencoba membangkitkan kembali tokoh yang telah melegenda, Neo dan Trinity. Sebuah proyek ambisius, yang bikin penggemar penasa ran dan menantikannya.
Lana membawa kembali wajah-wajah lama seperti Keanu Reeves, Carrie-Anne Moss, dan Jada Pinkett Smith ke layar The Matrix Resurrections. Hampir dua dekade berselang, sejak The Matrix Reloaded, ya tentu saja, usia tak bisa berbohong. Carrie dan Jada sudah terlihat menua. Keanu? Well, uniknya, meski terlihat lebih “mature” , Keanu tetaplah Keanu yang beberapa tahun lalu membuat hati para gadis bergemuruh. Ia masih terlihat segar dan muda. Mungkin, inilah yang membuatnya diberi julukan “vampir hidup”.
Saat film mulai, kita langsung dihadapkan pada suasana tegang, sekaligus membuat kita bernostalgia akan adegan pembuka Trinity pada film The Matrix (1999). Bedanya, kali ini, ada tambahan, Bugs (Jessica Henwick) dan Agent Morpheus (Yahya Abdul-Mateen II) yang lagi memantau dan akhirnya terlibat dalam aksi kejar-kejaran serta letusan senjata api. Misi mereka adalah: mencari Neo (Keanu Reeves). Mereka berdua mengaku pernah melihat Neo, dan percaya ia masih hidup.
Neo atau Thomas Anderson di dunia nyata masa kini, adalah seorang pembuat game terkenal. Game-nya pun terkenal, dan banyak dimainkan orang.Neo mengalami gangguan ingatan, ia merasa seperti hidup di antara dua dunia, yang kerap membuatnya bingung. Hingga di hadapan psikolog-nya, ia bertanya, “Apakah aku gila? Karena, aku tak tahu lagi apa namanya kondisi ini?”
Trinity di dunia kini, hidup sebagai wanita yang telah menikah dan punya anak, bernama Tiffany. Ia kerap datang ke kafe yang sama, yang didatangi Neo. Sayangnya, tak mengenal Neo lagi. Tetapi jauh di antara memori terdalamnya, dan jauh di bawah batas-batas kesadaran, Tiffany merasa pernah mengenal Neo di kehidupan yang berbeda.
Di sinilah cerita mulai bergerak. Ketika Neo mencari kembali jati dirinya yang sebenarnya, dan berusaha menemukan kembali Trinity, membebaskannya dari dunia Matrix. Keputusan mantap ini ia buat, setelah bertemu dengan seorang pejuang wanita, Bugs. Perjalanan inikemudian membawanya pada perjalanan waktu yang panjang. Menampilkan adegan laga yang luar biasa, efek animasi serta pengaturan latar yang membuat penonton terhenyak. Apakah akhirnya Neo dan Trinity bisa bersatu kembali? Sekedar saran, sebelum ke bioskop menonton The Matrix Resurrections, sebaiknya nonton ulang dulu Trilogi Matrix sebelumnya, karena sekuel ini banyak mengkaitkan kembali adegan-adegan dan peristiwa pada trilogi sebelumnya.