Agar Aplikasi Pembayaran Tak Memicu Sifat Boros

Yuriantin | 28 Juli 2018 | 01:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tren penggunaan aplikasi pembayaran tengah menjamur. Di sisi lain, promo dan diskon yang ditawarkan rentan memicu perilaku konsumtif. Ditambah lagi, beragam aplikasi punya keunggulan berbeda-beda. Lantas, bagaimana cara bijak menggunakan aplikasi pembayaran agar keuangan Anda tak seret?

Selain mempermudah kegiatan transaksi, aplikasi pembayaran punya fungsi penghematan lewat promo. Penggunaannya dianjurkan untuk pengeluaran primer berfrekuensi tinggi atau pengeluaran yang dilakukan hampir setiap hari.

Namun aplikasi ini boleh-boleh saja digunakan untuk pengeluran konsumtif, yaitu pengeluaran berdasarkan keinginan dan untuk kenyamanan, kesenangan, prestise, atau pun status.

"Justru untuk pengeluaran konsumtif, dengan adanya diskon atau promo ini berarti kita mengeluarkan uang dengan lebih efisien," beri tahu perencana keuangan dari OneShildt, Budi Raharjo CFP, kepada Bintang. 

Akan tetapi Anda wajib memperhatikan penyediaan dan pengawasan anggaran dalam aplikasi itu. Sebabnya, respons otak berbeda ketika Anda bertransaksi dengan aplikasi dibanding secara tunai.

"Otak tidak merespons secara emosional pengeluaran lewat aplikasi, dibanding ketika kita mengeluarkan uang berlembar-lembar secara fisik," Budi memaparkan.

(yuri / gur)

Penulis : Yuriantin
Editor: Yuriantin
Berita Terkait