Pentingnya Mempersiapkan Rencana Keuangan Sejak Usia 20-an

Agestia Jatilarasati | 25 Maret 2017 | 07:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat berumur 20 tahunan, tepatnya setelah menamatkan pendidikan tinggi, seseorang mulai bersinggungan dengan dunia kerja.

Setelah memiliki penghasilan, tak sedikit pekerja muda yang menghambur-hamburkannya untuk hal yang tak penting.

Tak terpikirkan menyisakan gaji untuk masa depan. Padahal, sedari awal bekerja seseorang sebenarnya sudah bisa melakukan berbagai rencana keuangan agar tak keteteran saat tua nanti.

Apa saja rencana keuangan yang bisa dilakukan mereka yang masih berusia 20-an? 

Buat Anggaran
Sebagai pekerja baru, penghasilan orang yang berusia 20-an umumnya tidak terlalu tinggi. Jadi, ada baiknya membuat anggaran pengeluaran setiap bulan seperti biaya makan, transportasi, tempat tinggal (bagi yang mengontrak atau indekos), sandang, hingga biaya untuk hiburan. Cara ini perlu dilakukan agar bisa mengontrol penggunaan uangnya dengan tepat sehingga bisa terhindar dari kondisi defisit keuangan.

Menabung untuk Masa Depan 
Menabung biasanya menjadi prioritas akhir bagi karyawan berusia 20-an. Hal tersebut merupakan kesalahan besar. Menurut penasihat keuangan dari Amerika Serikat, Antwone Harris, menabung untuk masa depan sangatlah penting. Antwone mencontohkan, jika seseorang menyimpan uang selama 10 tahun sejak berumur 25 tahun, dengan asumsi penghasilan yang didapat stabil, akan mendapatkan tabungan pensiun lebih banyak  dibanding yang mulai menabung pada umur 35 tahun atau lebih. “Dengan kata lain, seseorang mempunyai tiga pilihan, yaitu menabung 10 sampai 15 persen penghasilan mulai dari usia 25 tahun, menabung 25 sampai 30 persen penghasilan sejak usia 30 tahun, atau menabung 35 persen penghasilan ketika umur 40 tahun untuk hasil tabungan pensiun yang sama,” papar Antwone. 

Menyiapkan Dana Darurat
Dana darurat atau dana cadangan harus dipersiapkan sejak mempunyai penghasilan sendiri. Menurut Antwone, setiap individu harus memiliki dana cadangan setidaknya senilai 6 bulan gaji. Ia merekomendasikan dana cadangan tersebut disimpan dalam rekening tersendiri. “Dana tersebut hanya boleh digunakan ketika mengalami kecelakaan atau sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan darurat lainnya.” terang Antwone. 

Melunasi Kredit
Antwone mengatakan ada dua kategori utang dalam bentuk kredit yaitu ‘utang baik’ dan ‘utang buruk’. “Utang baik yaitu pinjaman bunga rendah untuk mendapatkan sesuatu yang mempunyai nilai seperti kredit rumah, dan utang buruk adalah pinjaman dengan bunga tinggi namun tidak mendapatkan sesuatu seperti kartu kredit,” terang Antwone.

Jika seseorang memiliki tanggungan seperti kredit baik berupa benda maupun kartu kredit, sebaiknya harus segera melunasi utang tersebut. Untuk kartu kredit, akan lebih baik jika penggunaan diawasi setiap bulan agar penggunaannya tidak melebihi limit yang ditetapkan. 

Rencana Keuangan Berjangka
Antwone menyarankan agar pekerja berusia 20-an membuat rencana keuangan berjangka waktu tertentu yang kelak dipergunakan untuk biaya pernikahan atau membeli rumah. “Walau masih 20-an, Anda harus merencakan biaya pernikahan atau tempat tinggal karena akan memakan dana yang cukup banyak,” ujar Antwone. Ia merekomendasikan untuk berinvestasi via deposito karena memberi keuntungan tetap secara berkala dan minim risiko.

 

(ages/gur)
 

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait