Pentingnya Peran Keluarga dalam Memotivasi Kebiasaan Hidup Sehat

Romauli Gultom | 3 Mei 2017 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menjalani pola hidup sehat memang dimulai dari kesadaran diri sendiri. Namun, motivasi keluarga juga menjadi salah satu faktor pendukung yang sangat penting.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, dr. H.R. Dedi Kuswanda, M.Kes,  mengatakan, membangkitkan kesadaran dan motivasi keluarga serta masyarakat untuk hidup sehat memang harus dimulai dari diri sendiri.

Sebab, saat ini Indonesia menghadapi tantangan berupa perubahan pola gaya hidup masyarakat yang ditengarai menjadi penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam 30 tahun terakhir.

“Pergeseran pola penyakit ini akan menjadi hambatan terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan dan produktivitas masyarakat dan semakin besarnya biaya pengobatan yang dibutuhkan,” ujar Dedi Kuwanda dalam seminar “APSKI Dukung Program Nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” di Jakarta, Kamis (27/4).

Lebih lanjut dia menambahkan, pergeseran penyakit yang terjadi yaitu penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, dan kencing manis (penyakit katastropik) yang memiliki proposi lebih besar di pelayanan kesehatan.

“Hal ini dipicu oleh perubahan pola gaya hidup masyarakat ke arah gaya hidup tidak sehat antara lain seperti kurangnya aktivitas fisik, kurang mengkonsumsi sayur dan buah, merokok,  konsumsi alkohol, dan lain sebagainya,” tandasnya.

Untuk itu, sebagai bentuk upaya preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit, Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) mendukung penuh Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS merupakan gerakan yang digagas pemerintah untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran berperilaku hidup sehat di kalangan masyarakat Indonesia.

Fokus utama GERMAS untuk tahun 2016-2017 ini yakni melakukan olahraga secara teratur, konsumsi sayur dan buah, serta memeriksa kesehatan secara berkala. 

“Evolusi penyakit juga harus dihadapi dengan evolusi pola gaya hidup masyarakat serta evolusi upaya pemenuhan nutrisi bagi masyarakat,” tambah Patrick A. Kalona, Ketua Umum APSKI.

 

(uli/gur)

 

Penulis : Romauli Gultom
Editor: Romauli Gultom
Berita Terkait