Ogah Punya Anak Bermental Tempe, Tapi Kebanyakan Ibu Malah Lakukan Kesalahan Ini
TABLOIDBINTANG.COM - Rasanya setiap orang tua, terutama ibu, menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang tangguh. Tak hanya kuat dari segi fisik, namun juga secara mental. Harapannya, sih jangan sampai deh punya anak bermental tempe.
Terutama dalam menghadapi masa depan yang semakin sulit diprediksi, penuh tekanan dan tantangan. Anak-anak yang bermental kuat tentu akan lebih mudah bertahan menghadapinya.
Sayangnya, apa yang dipraktikkan kebanyakan orang tua justru berlawanan arah dan membuat harapan tersebut sulit terwujud. Beberapa gaya pola asuh orang tua, baik yang disengaja maupun tidak, malah membentuk anak hingga bermental lemah.
Apa saja itu? Berikut ini daftar kesalahan pola asuh yang paling sering dilakukan orang tua.
1. Suka mengecilkan perasaan mereka
Kadang orang tua bermudah-mudah mengatakan, 'Gitu aja sedih', 'Udah cuekin aja', 'Gapapa, nanti ada gantinya', padahal anak belum juga selesai mengungkapkan perasaan negatif yang dialami. Akhirnya, anak akan tumbuh menjadi individu yang kesulitan mengekspresikan perasaannya dengan benar hingga berisiko menimbulkan masalah ke depannya.
2. Selalu menjaga mereka dari kegagalan
Contoh paling mudah, seberapa sering orang tua mengerjakan tugas atau ujian anaknya saat mereka belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19 seperti satu tahun terakhir? Maka anak sama sekali tidak tahu arti dari kegagalan dan cara menghadapinya.
3. Memanjakan dengan hadiah
Anak-anak suka mendapatkan hadiah. Orang tua suka memberikan hadiah. Namun saat hal ini terjadi begitu mudah setiap kali anak kepengin, maka ini akan membuat anak menjadi tipe orang yang memudahkan segala urusan, merasa berhak mendapatkan sesuatu tanpa ada usaha keras, dan lain-lain.
4. Berharap kesempurnaan
Ya, ini kesalahan pola asuh yang cukup fatal. Karena menetapkan batas tertinggi melebihi apa yang mampu dilakukan anak akan membuat mereka mudah cemas dan takut gagal. Lebih baik bantu anak untuk bisa menetapkan goal yang realistis.
5. Selalu memastikan mereka nyaman
Sama halnya melindungi anak dari kegagalan, terlalu melindungi anak dari perasaan tak nyaman membuat mereka tumbuh menjadi individu yang tak mudah bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan.
6. Lupa menerapkan batasan
Orang tua ingin anaknya bisa membuat keputusan sendiri, namun orang tua lupa kalau mereka sendiri lah bosnya. Maka pastikan Anda tetap mengawasi, misalnya peraturan yang dibuat sendiri oleh anak. Apakah benar mereka menepatinya?
7. Tidak mengurus diri Anda sendiri
Anak akan lebih banyak meniru ketimbang mendengarkan orang tuanya. Maka penting bagi orang tua untuk memberi contoh langsung, terutama terkait hal-hal yang diharapkan tumbuh pada diri anak. Ketika Anda tidak mengurus diri Anda dengan baik, maka anak akan menirunya juga.