Mari Ramah Lingkungan dengan Daur Ulang Sampah Plastik Menuju Ekonomi Sirkular

Adi Adrian | 30 Maret 2021 | 15:19 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hingga kini sampah masih menjadi masalah yang butuh solusi berkelanjutan. Ini terungkap dalam webinar “Upaya Kelola Sampah dan Daur Ulang Kota Tegal dalam Mendorong Ekonomi Sirkular,” yang digelar 29 Maret 2021. Webinar ini untuk meneguhkan program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” yang didukung Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) bersama Responsible Care Indonesia (RCI). Kota Tegal sendiri telah punya pusat daur ulang sampah di kelurahan Mintaragen sejak 24 Februari 2021.

Dalam webinar terungkap, Pemerintah Kota Tegal mencatat bahwa setiap hari warga Kota Tegal menghasilkan hingga 250 ton sampah, 30 persen di antaranya plastik. Sebesar 214 ton total timbunan sampah, serta 16 ton volume sampah anorganik. Dari jumlah tersebut, 10 ton volume sampah dapat dikelola menjadi kompos di TPST/TPS 3R, serta 10 ton diolah jadi briket sebagai substitusi batu bara. Wakil Walikota Tegal, Muhammad Jumadi, menjelaskan, ke depan Kota Tegal menargetkan program ini dapat dilaksanakan pada tingkat rumah tangga.

“Sehingga hanya sampah residu yang akan diolah jadi briket substitusi batu bara. Lewat edukasi yang tidak pernah putus, kami memaparkan kegiatan-kegiatan daur ulang sampah, misalnya cara mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan,” kata Jumadi. Merespons ini, Sekretaris Jenderal ADUPI, Wahyudi Sulistya, mengingatkan, masyarakat tidak bisa mengandalkan alam untuk mengurai sampah plastik. Ini harus dimulai dari diri sendiri, dari skala rumah tangga.

“Dalam kondisi seperti sekarang, masyarakat harus belajar mengelola, memilah jenis dan mendaur ulang sampah plastik untuk mendorong ekonomi sirkular,” ujarnya. Chairman RCI, Edi Rivai, menguatkan ulasan Wahyudi dengan memaparkan tujuan ekonomi sirkular melalui pengelolaan dan daur ulang sampah. “Tujuannya memaksimalkan siklus penggunaan material untuk meminimalkan produksi sampah dengan recovering dan memakai lagi berbagai produk serta material berulang kali secara sistematik,” pungkasnya.

Penulis : Adi Adrian
Editor: Adi Adrian
Berita Terkait