Gerakan Akhiri Malnutrisi dan Stunting untuk Mencapai Indonesia Emas 2045
TABLOIDBINTANG.COM - Belakangan istilah stunting makin kerap terdengar. WHO mendefinisikan stunting sebagai kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak akibat asupan gizi tidak mencukupi dalam jangka waktu lama. Anak yang mengalami stunting di usia dini juga dapat mengalami keterbelakangan pada organ lain, termasuk otak. Pada 2013, sekitar 37 persen atau 9 juta anak balita di Indonesia stunting. Indonesia negara keempat dengan angka stunting tertinggi di dunia. Dari 10 negara ASEAN, Indonesia menempati urutan ketiga.
Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2019 menyebut angka prevalensi anak pendek di bawah 5 tahun di Indonesia mencapai 27,7 persen. Artinya, 28 dari 100 anak mengalami masalah ini. Dalam keadaan normal saja, tak semua masyarakat dapat memenuhi asupan makanan bergizi. Kala pandemi Covid-19 melanda, makin banyak yang kesulitan mengasup makanan bergizi. Akibatnya, angka stunting di Indonesia makin parah. Fakta dan data ini memantik keprihatinan banyak pihak.
PT Sasa Inti membuat petisi Gerakan Indonesia Lebih Sehat bersama Sasa Tepung Bumbu Bervitamin. Gerakan yang beroleh sejuta dukungan ini mengajak masyarakat mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Ini dukungan nyata Sasa untuk mengakhiri kondisi malnutrisi dan mencapai Indonesia Emas pada 2045. Sebagai tindak lanjut petisi ini, Sasa mendonasikan 200 juta rupiah kepada Rotary Club yang berfokus memberantas stunting.
Penyerahan donasi ke Rotary Club dihelat di Jakarta, Kamis (29/4/2021). “Dengan Rotary Club, PT Sasa Inti ikut mengentaskan stunting, tak hanya dengan donasi uang tapi juga dukungan moral dan produk ke sejumlah Posyandu, serta melakukan edukasi Ayo Cegah Stunting di beberapa lokasi yang dekat dengan pabrik Sasa. Kita bisa mencapai masa depan untuk Indonesia Yang Lebih Sehat bersama Sasa Tepung Bumbu,” kata Marketing Director, Consumer Acquisition dan Retention Sasa, Albert Dinata lewat siaran persnya, pekan ini.