Enggak Usah Ngajak Perang, Begini Cara Elegan Menghadapi Ibu Mertua Toksik
TABLOIDBINTANG.COM - Tak ada menantu yang mengharapkan ibu mertuanya toksik. Selain membuat emosi naik terus, hubungan dengan suami pun terancam berantakan. Karena tentunya sulit bagi seorang anak laki-laki untuk memilih antara ibu atau istrinya. Harapannya, sih tentu rukun antara keduanya.
Sebagai menantu yang bijak, memilih solusi terbaik dari yang terburuk menjadi patut diupayakan. Jangan menyerah untuk tetap mempertahankan keharmonisan rumah tangga. Sambil terus berjuang, siapa tahu lambat laun ada perubahan juga dari pihak ibu mertua. Yang terpenting, bukan Anda yang jadi "penjahatnya".
Seperti dilansir dari Pure Wow, berikut ini cara-cara elegan menghadapi ibu mertua yang toksik. Dengan cara yang elegan, hubungan bisa tetap aman dengan ibu mertua. Rumah tangga pun semakin kokoh.
1. Komunikasikan dengan suami
Ini langkah pertama sekaligus yang terberat untuk dilakukan. Namun hukumnya wajib jika Anda masih berharap kehidupan rumah tangga yang stabil dengan suami. Dan jika tahap ini berhasil secara positif, maka langkah selanjutnya akan mudah. Dengan jujur dan penuh keterbukaan, ungkapkan apa yang Anda anggap masalah dari ibu mertua atau ibunda suami. Jika suami Anda bisa memahami dan cukup bijak dalam memberikan reaksi dan solusi, maka bersyukurlah. Ini berarti Anda mendapatkan dukungan terbaik.
2. Bicara dengan ibu mertua
Setelah mendapatkan dukungan dan kepercayaan suami, seharusnya langkah kedua ini bisa dilakukan. Beranikan diri Anda untuk bicara baik-baik dan terbuka dengan ibu mertua tentang apa yang mengganjal di hati. Siapa tahu, permasalah yang terjadi selama ini hanyalah buah dari minimnya komunikasi terbuka, bukan? Jadi jangan lakukan tahap kedua ini dengan pikiran yang sudah lebih dulu dipenuhi bayangan negatif, ya.
3. Minimalkan interaksi
Bukan berarti jaga jarak atau tidak bertemu lagi. Namun bersikaplah seperti seorang profesional. Tidak terlalu terbuka, tidak juga terlalu jauh. Fokuslah pada hal-hal yang normatif saja agar terhindar dari kemungkinan terjadinya gesekan.
4. Ajak suami untuk membuat batasan tegas
Jika langkah dua dan tiga tidak cukup mempan, maka kembali kepada suami. Sampaikan bahwa harus ada tindakan yang lebih nyata untuk mencegah ibunya melakukan hal-hal di luar batas. Buat dan susun kembali batasan yang tegas, lalu sampaikan secara terbuka kepada ibu mertua.
5. Jangan dibaperin
Semakin tua usia seseorang, ada yang semakin manja atau rewel. Anggaplah ibu mertua Anda hanya sedang menghadapi masa-masa tuanya yang berat. Mungkin baginya, bisa terlibat dengan urusan keluarga anak laki-lakinya bisa membuat mereka merasa sedikit berarti. Anda sebagai pihak yang lebih muda dan tentunya lebih stabil secara emosi, tentu bisa mengambil sikap untuk tidak mudah baper. Iya-iyain sajalah apa maunya ibu mertua, tapi tetap jalankan semuanya sesuai aturan main Anda.