Populasi Lansia di Indonesia Melonjak, Aspek Kesehatan Menuju Penuaan Penduduk Disorot
TABLOIDBINTANG.COM - Dari tahun 1971 hingga 2019, populasi lansia di Indonesia meningkat hingga dua kali lipat. Pada 2020, berdasarkan Laporan Statistik Penduduk Lanjut Usia, terdapat 26,82 juta lansia di Indonesia atau 9,92 persen dari total populasi. Artinya, Indonesia menuju fase penuaan penduduk. Maka, mengawal para lansia menua dengan sehat menjadi pekerjaan rumah yang mesti segera diselesaikan. Ini terungkap dalam webinar “Rayakan Lansia Sehat, Aktif dan Bahagia,” yang digelar Fonterra Brands Indonesia, Kementerian Kesehatan RI, dan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), Jumat (28/5/2021).
Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI, dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes, menerangkan, “Usia harapan hidup diperkirakan terus meningkat. Ini membuat jumlah penduduk lanjut usia terus bertambah.” Ketua Umum PEROSI, dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, mengingatkan para lansia berisiko terjangkit sejumlah penyakit tidak menular seperti jantung, strok, dan osteoporosis. Osteoporosis masih menjadi masalah global di mana lebih dari 10 juta orang di seluruh negeri diperkirakan menderita penyakit ini.
Lansia salah satu kelompok risiko Osteoporosis. “Seiring bertambahnya usia kita kehilangan lebih banyak kepadatan tulang. Jika dibiarkan, akan memicu osteoporosis hingga berisiko mengalami patah tulang. Data WHO menyebut, 50 persen kejadian patah tulang disebabkan osteoporosis. Patah tulang menyebabkan nyeri, disabilitas, deformitas hingga meningkatkan risiko kematian akibat komplikasi medis,” kata Bagus.
Karenanya, bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional 2021, Anlene menggelar beragam kegiatan untuk untuk memberdayakan peran dan potensi lansia mulai 25 hingga 29 Mei 2021. Ada banyak kegiatan yang dihelat dari WhatsApp class, webinar, hingga aktivitas menarik lainnya. Ini bagian dari Gerakan “Ayo Indonesia Bergerak” yang dirilis sejak 2018. “Anlene percaya untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif, dan bahagia bisa dicapai dengan sinergi antara pemerintah, organisasi profesi, organisasi masyarakat dan pihak swasta seperti Anlene,” terang Marketing Manager Anlene, Fonterra Brands Indonesia, Rhesya Agustine.