4 Pertanyaan yang Wajib Ditanyakan dan Dibicarakan dengan Pasangan sebelum Menikah
TABLOIDBINTANG.COM - Pasangan suami istri jarang bertengkar karena cinta, tapi sering karena masalah keuangan. Dalam artikel yang diterbitkan The Wall Street Journal, Jeff D. Opdyke mengingatkan, sebenarnya uang bukan masalah tapi kurangnya komunikasilah penyebabnya. Dan ini diperparah dengan kurangnya pengetahuan mengenai nilai-nilai keuangan pribadi masing-masing.
Janji sehidup semati nyatanya membutuhkan The Money Talk, pembicaraan mengenai keuangan -- hal sensitif yang justru banyak dihindari. Padahal kalau tahu lebih dini, Anda berdua bisa mencari solusi terbaik dari setiap masalah keuangan yang dihadapi.
Berikut 4 pertanyaan penting yang wajib ditanyakan dan dibicarakan dengan pasangan, sehingga informasi mengenai masalah keuangan akan jadi jelas.
1. Apa saja aset dan utang yang dimiliki?
Pertanyaan ini jadi fondasi mendasar jika ingin membangun rumah tangga bersama. Aset (rekening bank, investasi, rencana pensiun, dan rumah) membantu Anda menjalani hidup yang diinginkan. Utang (angsuran -- rumah, mobil, ongkos studi; kartu kredit, dll) akan menggerogoti. Tujuan diskusinya lebih pada mendapatkan kehidupan yang diimpikan Anda dan si dia, bukannya menghitung berapa nilai kekayaan yang ia punya.
Dengan membahas ini, Anda bisa menghitung berapa banyak uang yang bisa ditabung untuk pensiun, atau berapa banyak yang bisa dialokasikan untuk membeli rumah, mobil, atau bujet untuk liburan setiap tahun. Bicarakan juga berapa jumlah uang yang bisa menggunakan kartu kredit, termasuk bagaimana membayarnya. Oh ya, jangan ada yang disembunyikan. Ini pembicaraan masa depan bersama, jangan sampai ada penilaian atau saling menghakimi.
2. Seperti apa sejarah keuangan Anda dan si dia?
Pengalaman masa kecil seperti apa yang pernah Anda dan si dia jalani? Misalnya orangtua sudah membiasakan menabung sejak sekolah atau memberikan jatah bulanan sejak SMP misalnya, itu bisa menjadi informasi berharga. Masalah umum yang biasa terjadi pada pasangan, karena masing-masing punya perspektif berbeda dalam memandang uang.
Bisa saja, dia tak pernah berutang kecuali untuk mencicil rumah atau mobil. Anda terbiasa memakai kartu kredit untuk belanja bulanan bahkan saat makan di luar. Setelah itu membayar tagihan minimum setiap bulan, ada baiknya mencoba mengerti kebiasaan masing-masing yang terkait dengan uang. Pernikahan terkait dengan kompromi. Dengan pemahaman sejak awal akan memberi Anda bekal berharga saat menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia tanpa ada kendala keuangan.
3. Bagaimana membagi tugas-tugas keuangan?
Kalau ada salah satu pasangan mendominasi, pasangannya akan marah setiap kali muncul masalah. Tapi juga ada pasangan yang menghindar karena tak tertarik, sehingga pasangannya merasa terbebani. Sebagai pasangan, Anda dan si dia harus sadar, ada sejumlah kewajiban yang harus dipenuhi dan terbagi dua. Ada yang harus memikirkan investasi dan menabung. Yang lain membayar tagihan bulanan. Yang harus dipahami, Anda berdua punya kewajiban bersama dan harus diatasi berdua.
4. Apakah harus menggabungkan rekening keuangan atau mengoperasikannya secara terpisah?
Ini masalah sensitif. Banyak kalangan percaya, pengoperasian dari rekening individu membantu mendamaikan pernikahan, mengingat si dia tak tahu persis apa yang terjadi pada rekening Anda, demikian sebaliknya. Namun jika sesuatu terjadi, akan muncul penyesalan. Entah itu bangkrut atau malah lebih besar dari rekening suami, pasti terjadi argumen. Lagi pula rekening pribadi akan menutupi posisi keuangan sebenarnya dari sebuah keluarga, dan mengancam tujuan pernikahan sesungguhnya, yakni bertindak sebagai tim.
Kalau Anda tahu berapa banyak yang ada di rekening si dia dan sebaliknya, berapa banyak yang bisa ditabung dan diinvestasikan, posisi keterbukaan seperti ini sangat memungkinkan untuk merencanakan masa depan bersama. Bukan berarti punya rekening pribadi itu buruk. Boleh saja, tapi harus selalu ada keterbukaan, kapan saja dibutuhkan.
Intinya, semua pertanyaan yang diajukan mengacu pada satu masalah penting, yakni komunikasi. Pelajari dan bicarakan keuangan sejak dini, dan Anda berdua akan bisa mengurangi ketegangan finansial yang umum terjadi dalam pernikahan. Selamat berkomunikasi!