Posisi Seks yang Paling Berpeluang Membantu Terjadinya Kehamilan
TABLOIDBINTANG.COM - Anda dan pasangan saat ini bisa jadi tengah dalam proses menanti kehadiran sang buah hati. Mungkin Anda sempat bertanya-tanya dalam hati, apa posisi seks terbaik agar bisa mempercepat terjadinya kehamilan? Apakah posisi seks misionaris yang dipraktekkan oleh hampir semua pasangan, posisi terbaik dalam upaya mendapatkan kehamilan?
"Dari semua kemungkinan posisi seksual, posisi misionaris memberi Anda peluang terbaik untuk sukses," kata Scott Roseff, MD, seorang ahli endokrinologi reproduksi di IVFMD di Boca Raton mengatakan kepada Health, seperti dikutip dari ivfmd.com.
Dokter Roseff mengatakan bahwa posisi ini seks memiliki kemungkinan terbesar untuk menyelaraskan leher rahim wanita dengan ujung atas vaginanya, di mana sperma akan menggenang setelah ejakulasi. Memiliki pembukaan serviks yang begitu dekat dengan sperma, meningkatkan kemungkinan mendapatkan lebih banyak sperma ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
Agar terjadi keselarasan itu, berbaring telentang dengan bantal di bawah pinggul Anda, sehingga panggul Anda terangkat. Setelah pasangan Anda mengalami orgasme dan sperma masuk ke vagina, sebaiknya dia tidak boleh menarik diri setidaknya selama beberapa menit.
"Setelah ejakulasi terjadi, wanita harus tetap telentang selama sekitar 20 menit sebelum bangun, karena ini dapat meningkatkan kemungkinan pembuahan," tambah Dr. Roseff.
Tentu saja ini bukan jaminan kehamilan pasti akan terjadi. Ada banyak faktor yang memengaruhi terjadinya proses kehamilan. Posisi seks hanya salah satunya. Masa subur (wanita) juga ikut menentukan. Jika setelah berupaya dengan berbagai posisi tapi kehamilan tak kunjung terjadi, Anda dan pasangan perlu segera berkonsultasi pada dokter. Dokter nanti akan meneliti apakah sperma dalam kondisi baik, sehat dan normal. Apakah sel telur juga dalam kondisi baik.
Meski posisi misionaris dianggap paling tepat, bukan berarti posisi seks yang lain tak bisa menyebabkan kehamilan. Pertemuan antara sperma (pria) dan sel telur (wanita), yang dua-duanya dalam kondisi baik, tetap bisa menyebabkan kehamilan.