Metode Minim Invasif untuk Keluhan Tulang Belakang, Level Keberhasilan Hingga 95 Persen
TABLOIDBINTANG.COM - Tulang belakang dan leher kerap menjadi tumpuan saat beraktivitas sehari-hari. Tak heran jika keduanya rawan keluhan dan gangguan. Jika gangguan makin parah dan terjadi dalam waktu lama, Anda patut konsultasi ke dokter untuk tahu diagnosis sebenarnya. Spesialis Bedah Orthopaedi Spine RS Premier Bintaro Jakarta Selatan, dr. Omar Lutfi, Sp.OT, menyebut perkembangan teknologi memungkinkan penerapan metode minimal invasif untuk masalah pada tulang belakang. Salah satunya dengan teknik endoskopi.
“Dengan teknik ini, pembedahan hanya butuh sayatan kecil selebar 8 mm hingga 1 cm saja,” kata Omar Lutfi dalam webinar Talk to the Expert dengan Spine Center RS Premier Bintaro yang bertema, “Penanganan Terkini Masalah Tulang Belakang Dengan Metode Minimal Invasif,” 29 Agustus 2021. “Dengan metode minimal invasif, bekas luka yang ditinggalkan sangat minim. Pasien bisa menjalani layanan One Day Care atau bisa pulang beberapa jam setelah operasi. Tingkat keberhasilannya mencapai 90 hingga 95 persen,” ia menambahkan.
Narasumber lain, Spesialis Bedah Orthopaedi Spine RS Premier Bintaro, Ajiantoro, Sp.OT, menjelaskan, pasien dengan keluhan tulang belakang harus menjalani penegakkan diagnosis sebelum operasi. Diagnosis didapat setelah pasien menjalani sejumlah pemeriksaan seperti x-ray, pemeriksaan laboratorium, bahkan jika keluhan masuk dalam kategori kompleks maka pasien mesti menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan CT scan, yang menggabungkan serangkaian penangkapan citra via X-ray dari berbagai sudut tubuh.
“Beberapa pasien bisa saja tidak perlu dioperasi dan cukup menjalani metode Interventional Pain Management (IPM) dengan pemberian obat lalu berobat jalan,” terang Ajiantoro. IPM memiliki beberapa cara, salah satunya blok syaraf, yakni tindakan minimal invasif, dengan menusuk jarum di lokasi yang dituju dengan bantuan Ultrasonografi. Di situ dimasukkan obat. Langkah ini bisa menurunkan rasa nyeri. Atau dengan radio frequecy,” ujar Ajiantoro.
RS Premier Bintaro Jakarta Selatan kini melayani beragam perawatan dan pengobatan untuk gangguan tulang belakang maupun leher. “Di Rumah Sakit Premier Bintaro, kami siapkan metode operasi dengan teknologi terbaru, sehingga pasien nyaris tak merasakan apa-apa saat operasi. Hanya sedikit nyeri pascaoperasi karena sayatan kecil,” ujar Spesialis Bedah Orthopaedi Spine RS Premier Bintaro, dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT.