Berapa Lama Waktu Pacaran yang Ideal Pacaran Sebelum Akhirnya Menikah?

Redaksi | 2 Oktober 2021 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Berapa lama sih waktu yang dibutuhkan pasangan berpacaran untuk kemudian menikah? Ternyata potensi keberhasilan hubungan menuju pernikahan tidak bergantung pada lama atau tidaknya berpacaran. “Lamanya waktu pacaran tidak menjadi tolok ukur kesuksesan dari tujuan pacaran itu sendiri,” cetus Psikolog Anggia Chrisanti Wiranto

Pacaran efektif  
Intinya, jangan sampai mengorbankan ini-itu (waktu, perasaan, materi, apalagi diri Anda sendiri) terlalu banyak saat berpacaran. Pacaran haruslah efektif. “Ada yang pacaran sebentar lalu menikah. Ada yang butuh bertahun-tahun memutuskan menikah. Namun, jika bisa memilih, tentu harapannya adalah efektif. Artinya, dalam waktu yang singkat (bukan sesingkat-singkatnya) mendapatkan tujuan akhir yang sebaik-baiknya,” terang Anggia. 
Tapi masalahnya, tidak mudah meyakinkan diri sendiri atau pun si “dia”, bahwa antara satu dan lainnya betul-betul merasa pas dan tepat untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Karena faktanya, tidak semua orang dan tidak semua hubungan prospektif juga. “Maka pertanyaannya adalah: Pasangan seperti apa dan hubungan seperti apa yang bisa dikatakan prospektif?” ujar Anggia. “Salah satu yang bisa menjadi tandanya, saat Anda membaca artikel ini dan mengajak pasangan membacanya juga, dan dia terlihat cukup antusias, boleh optimistis,” imbuhnya.

Langkah-langkah menuju hubungan prospektif
Jelas adanya, hubungan pacaran adalah sebuah proses. Jadi harus ada itikad baik yang sama dari kedua pihak untuk memperbaiki kualitas dan hubungan ke arah yang lebih baik dan prospektif. Berikut Anggia menuturkan langkah-langkahnya:
1. Pasangan adalah segalanya
Bukan berarti “everything I do, I do it for you”. Tapi bahwa ada kemauan untuk memperjuangkan kehidupan cinta yang penuh suka cita, menyeimbangkan antara kepentingan-kepentingan yang lain (pekerjaan, dan lain sebagainya) dengan kepentingan Anda berdua. Dan jangan lupa untuk memperhatikan dia dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
2. Jujurlah pada pasangan
Awali setiap hubungan dengan kejujuran. Dan jalani hubungan seterusnya dengan tetap memegang kukuh kejujuran. Akan banyak ragam persoalan kehidupan cinta dan kehidupan hubungan Anda, yang hanya dapat diselesaikan dengan kejujuran. Tidak mudah, tapi jika Anda memiliki niat baik, ini akan lebih mudah diterapkan.
3. Fokuslah kepada tujuan yang jelas
Jika dalam membina hubungan cinta Anda tidak memiliki tujuan yang jelas, maka akan sangat mudah memunculkan banyak masalah. Fokus memperbaiki diri, fokus untuk orang yang Anda kasihi, tidak lupa untuk fokus kepada hal-hal yang terkait dengan hubungan Anda (beradaptasi dengan pihak keluarga masing-masing, mengerti dan menerima konsekuensi pekerjaan masing-masing, dan lain-lain). Jika Anda mampu melakukannya dengan hati dan cinta, tujuan Anda berdua akan sangat mungkin dicapai.

Dengan (bersedia) melakukan ketiga hal tersebut, hubungan yang tengah Anda dan pasangan jalani bisa dianggap prospektif dan ada harapan. “Namun jika satu di antaranya (Anda atau pasangan) merasa enggan melakukannya, hati-hati, bisa dipastikan hubungan Anda jauh dari harapan berhasil menuju gerbang pernikahan,” pungkas Anggia. So, daripada buang-buang waktu, tarik diri segera dari hubungan dan buka mata untuk prospektif yang baru. Mengapa tidak? Hehehe.  
 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait