Kementerian Kesehatan RI Terima 100.000 Vial Veklury untuk Tangani Pandemi Covid-19

Yoga Prakoso | 26 Oktober 2021 | 02:16 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun kedua di Indonesia. Meski grafik kasus baru harian melandai, masyarakat diminta tetap taat protokol kesehatan untuk mencegah lonjakan infeksi. Sejumlah pihak menyatakan dukungan kepada Pemerintah Indonesia untuk menekan laju wabah. Salah satunya, PT Soho Industri Pharmasi yang menyerahkan donasi 100 ribu vial Veklury® (remdesivir) dari Gilead Sciences, Inc. kepada Kementerian Kesehatan RI. Donasi ini melengkapi pasokan remdesivir generik yang disediakan melalui program lisensi sukarela Gilead (Gilead’s voluntary licensing program).

Bantuan ini diserahkan Presiden Direktur PT Soho Global Health, Tbk mewakili Gilead, Rogelio Paulino Jr. Castillo La O, kepada Dirjen Farmalkes Kementerian Kesehatan RI, Drg. Arianti Anaya, MKM. “Donasi ini bentuk komitmen berkelanjutan kami. Kami terus bekerja sama dengan pemerintah, otoritas kesehatan, dan mitra lisensi sukarela untuk memastikan akses secepat mungkin ke obat-obatan kami,” ungkap Chief Commercial Officer Gilead Sciences, Inc., Johanna Mercier, lewat siaran pers yang kami terima pekan ini.

Arianti mengapresiasi upaya PT Soho Industri Pharmasi menjembatani pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI dengan Gilead Sciences, Inc terkait donasi Veklury bagi penanganan Covid-19 di Indonesia. Sementara itu, VP Alliance Soho, Catharina Siswanti Librawati, menjelaskan, “Soho mendukung penuh inisiatif Gilead dan memfasilitasi setiap proses yang ada agar pelaksanaan donasi Veklury terlaksana dengan baik dan mendukung kebutuhan pengobatan para pasien Covid-19 di Indonesia.

Gilead telah mendonasikan 450 ribu vial Veklury ke India, 10 ribu ke Georgia dan 3.000 ke Armenia. Veklury disetujui dan diakui untuk penggunaan sementara (authorized for temporary use) di sekitar 50 negara di dunia. Program lisensi sukarela Gilead memberi lisensi jangka panjang bagi sembilan produsen untuk mengakses remdesivir generik di 127 negara, yang sebagian besar berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Penulis : Yoga Prakoso
Editor: Yoga Prakoso
Berita Terkait