Pembatasan Asupan Gula Garam dan Lemak untuk Cegah Penyakit Degeneratif, Ini Kata Pakar

Redaksi | 17 November 2021 | 00:32 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Upaya pencegahan penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi dengan memperhatikan anjuran Kementerian Kesehatan RI soal pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL) sangat penting. Ini disampaikan pakar gizi sekaligus Kepala Program Studi Gizi Universitas Sahid Jakarta, Khoirul Anwar, S.Gz, M.Si, dalam webinar “Be a Healthy Food Business Owner,” yang digelar pekan ini. Ia menambahkan, menghindari penyakit degeneratif sambil mengonsumsi makanan bercita rasa tinggi sebenarnya bisa dilakukan.

“Jika ingin makanan yang kita konsumsi bercita rasa tinggi sekaligus berdiet rendah garam, bisa pakai bumbu umami seperti MSG. Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang menunjukkan pemakaian MSG bisa jadi strategi diet rendah garam karena kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium garam dapur biasa,” ungkap Khoirul. Ia mengingatkan para pengusaha kuliner tetap mengikuti anjuran pembatasan penggunaan GGL pada produk maupun kreasi makanan mereka.

“Kita bisa mengacu pada pedoman gizi seimbang dan menerapkannya,” imbuhnya. Webinar yang digelar PT Ajinomoto Indonesia dan RR Event Planner ini melibatkan 426 peserta yang sebagian besar mahasiswa jurusan Tata Boga serta pengusaha kuliner di Bali dan Bandung. Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, berharap webinar ini mengedukasi peserta soal gizi dengan fakta ilmiah, serta berkontribusi membuat pengusaha lebih sadar sekaligus peduli terhadap kesehatan.

“Kami perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang bumbu umami yang akan mendukung masyarakat Indonesia tetap sehat saat pandemi Covid-19. Kami harap peserta webinar menyebarkan fakta informatif dan ilmiah ini kepada masyarakat luas,” urai Katarina.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait