Agar Lansia Makin Sehat dan Sejahtera, Digitalisasi Sistem Informasi Lanjut Usia Ditempuh

Redaksi | 19 November 2021 | 00:46 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sudah jadi rahasia umum, Indonesia negara dengan jumlah populasi penduduk terbanyak keempat sedunia. Dengan sekitar 270 juta jiwa, Indonesia mendekati cepatnya penuaan penduduk. Tahun lalu jumlah lansia di Indonesia mencapai 26,4 juta jiwa. Kementerian PPN/Bappenas RI memproyeksikan, pada 2045, jumlah penduduk lansia jadi 61,4 juta atau melonjak 20 hingga 25 persen. Ini terungkap dalam peluncuran virtual Peraturan Presiden No. 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, pada Kamis (18/11/2021).

“Indonesia diprediksi menjadi negara dengan silver economy terbesar setelah Tiongkok dan Jepang. Sekarang waktu yang penting untuk mulai mengembangkan berbagai kebijakan multisektor yang lebih efektif, inklusif, dan berkelanjutan agar kita siap menghadapi penuaan penduduk,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa. Ia menambahkan, salah satu strategi menghadapi penuaan penduduk adalah digitalisasi yang memudahkan lansia mengakses layanan kesehatan, finansial, hingga sosial, sekaligus mengurangi kontak fisik untuk mengecilkan risiko penularan Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Suharso menyorot literasi digital lansia yang masih rendah, yakni 46,68 persen pada 2020. Karenanya Kementerian PPN/Bappenas RI mengusung digitalisasi Sistem Informasi Lanjut Usia (Silani) dalam bentuk aplikasi berbasis website untuk pemutakhiran data lansia, rujukan layanan, manajemen kasus, serta berbasis android yang bisa diakses lansia di wilayah uji coba. Digitalisasi Silani memudahkan pelaksanaan Layanan Lansia Terintegrasi berdasarkan kajian human factor study.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi menambahkan, Layanan Lansia Terintegrasi perlu dukungan konkret Pemerintah Daerah yang tercermin lewat kebijakan berkelanjutan, penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak lansia. “Kami mendorong komitmen lintas stakeholder menyejahterakan lansia kita,” ujar Pungky. Digitalisasi layanan membuka pemahaman bagi lansia terkait hak mereka. Di sisi lain, layanan lansia terintegrasi makin optimal.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait