Hindari Hand Sanitizer dengan Kandungan Metanol atau Alkohol Kayu, Ini Kata Pakar
TABLOIDBINTANG.COM - Hand sanitizer jadi kebutuhan wajib masyarakat sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Penggunaaan hand sanitizer secara berkala efektif mencegah paparan virus termasuk Corona. Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., menyebut hand sanitizer produk alternatif apabila kita tak bisa cuci tangan langsung dengan sabun dan air mengalir. Agar efektif mencegah infeksi Covid-19, gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60 persen. Proses denaturasi alkohol dapat menonaktifkan sejumlah mikroba seperti virus dan bakteri dengan menguraikan proteinnya.
Protein yang sudah terurai akan saling menempel, sehingga virus atau bakteri lumpuh. Namun masyarakat harus mewaspadai kandungan senyawa alkohol yang terdapat pada hand sanitizer yang beredar. “Hindari produk yang mengandung metanol atau alkohol kayu, karena biasanya senyawa ini digunakan untuk pelarut cat sehingga bersifat iritatif terhadap kulit dan beracun,” kata Zullies. FDA Amerika Serikat dan HSA Singapura dilaporkan telah menarik sejumlah produk hand sanitizer yang positif mengandung metanol.
“Produk seperti itu dinilai bahaya jika digunakan secara intens dalam kurun waktu panjang. Pastikan hand sanitizer yang Anda pilih mengandung setidaknya 60 persen etanol, sehingga efektif dalam melumpuhkan virus sekaligus tetap aman ketika terserap kulit,” imbuhnya dalam siaran pers yang kami terima pekan ini.
Merespons fakta dan data ini, Klarens merilis produk Anti Bacterial Sprist dan Home Bacterial Spray yang menjaga kebersihan sekaligus kelembutan tangan. Ia memiliki sensasi aromaterapi yang merelaksasi saat digunakan.Tidak hanya untuk tangan, rangkaian baru Klarens ini juga dapat digunakan untuk menjaga kebersihan permukaan benda. Format dan kemasan didesain agar dapat dipakai secara efisien.
“Klarens Anti Bacterial Sprist pionir kemasan spray-mist dengan 73 persen etanol yang food grade, Castor Oil dan Vitamin E sehingga memberi perlindungan maksimal. Ia tak membuat kulit kering meski sering digunakan. Selain itu, ia bisa digunakan untuk anak usia setahun ke atas,” terang Creative Director Klarens Indonesia, Adi Prabowo Sonorukminto.