Hambatan Siswa Belajar Daring, Akses Kuota Internet dan Perangkat Digital Masih Terbatas
TABLOIDBINTANG.COM - Pandemi Covid-19 menjadi masa penuh tantangan bagi masyarakat termasuk anak-anak. Jurnal karya Boutaina Zemrani, Mario Gehri dkk. yang dirilis tahun ini, menyebut pandemi mempersulit akses nutrisi dan pendidikan bagi anak-anak termasuk di Indonesia.
Akses terbatas terhadap kuota internet dan perangkat digital menghambat siswa belajar daring. Kurang dari 15 persen siswa pedesaan yang punya komputer untuk belajar. Data lain menyebut, hanya 25 persen pelajar di perkotaan, yang punya komputer untuk belajar dari rumah. Bahkan, banyak siswa terpaksa berbagi ponsel pintar dengan saudara atau orangtua.
Ini dibahas dalam jumpa pers virtual “Kolaborasi Gerakan Sosial Ayo Tunjuk Tangan” yang digelar Kamis (9/12/2021). Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Jumeri, S.TP., M. Si., menyebut, “Kemajuan SDM Indonesia untuk mencapai visi Generasi Emas Indonesia 2045 salah satu prioritas pemerintah, agar dapat mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas unggul, maju, mandiri, cerdas, dan sehat.”
Dibutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak untuk mencapai target ini. Karenanya, SGM Eksplor menggemakan gerakan #AyoTunjukTangan yang berhasil menyalurkan dukungan akses pendidikan dan nutrisi berupa gawai dan beasiswa pendidikan daring bagi 1.500 siswa SD.
Selain itu, rehabilitasi 10 sekolah dan 75 ribu susu pertumbuhan untuk anak usia setahun ke atas di 41 kota 15 provinsi. Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo, berujar gerakan ini sejalan dengan visi Pemerintah mempersiapkan dan membangun SDM unggul.
“Gerakan #AyoTunjukTangan salah satu komitmen dan upaya kami berkolaborasi dengan banyak partner yang bertujuan sama, mendukung kemajuan anak Indonesia,” kata Astrid. Selain menggandeng masyarakat dan pemerintah, SGM Eksplor berkolaborasi dengan Telkomsel dan platform pembelajaran online Cakap.
“Melalui inisiatif ini kami harap lebih banyak anak Indonesia belajar Bahasa Inggris secara mudah agar bisa bersaing secara global ke depan,” terang Senior Business Development Manager Cakap, Siti Messyana Putri.