Rayakan Hari Gizi Nasional Ke-62, Kementerian Kesehatan RI Sorot Stunting dan Obesitas
TABLOIDBINTANG.COM - Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap 25 Januari menyisakan sejumlah catatan penting tahun ini. Pasalnya, Kementerian Kesehatan RI menyorot dua problem kesehatan yakni stunting dan obesitas. Kedua problem ini masih jadi masalah dunia. Ini mengingatkan masyarakat Indonesia betapa pentingnya menerapkan pola makan teratur dengan gizi seimbang. Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebut 21,8 persen masyarakat Indonesia obesitas. Jika dibiarkan, diprediksi angka obesitas akan melonjak hingga 40 persen pada 2030.
Obesitas terkait erat dengan sejumlah penyakit, seperti hipertensi, jantung, strok, dan diabetes. “Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Ini pertanda masyarakat harus bergaya hidup lebih sehat. Salah satunya dengan menjaga asupan gizi seimbang, memperhatikan takaran gula, garam, dan lemak pada setiap masakan,” ungkap dr. Rafael Nanda R, MKK. Merespons fakta dan data ini, PT Ajinomoto Indonesia menyuarakan kampanye “Bijak Garam” untuk keluarga Indonesia.
Garam berperan penting dalam melezatkan makanan. Ia menjaga keseimbangan cairan tubuh, menopang fungsi saraf dan otot. Namun makanan dengan kandungan garam tinggi cenderung membuat orang makan berlebih. WHO menganjurkan batas konsumsi aman garam per hari untuk orang dewasa maksimal 5 gram (kurang dari satu sendok teh). Kampanye “Bijak Garam” mengedukasi masyarakat pentingnya diet rendah garam. Ia bisa menjadi solusi buat mengurangi penggunaan garam dalam masakan tanpa harus abai terhadap kualitas rasa.
“Diet rendah garam dapat diganti dengan penggunaan garam berbumbu umami seperti MSG. Kandungan sodium pada MSG hanya 1/3 dari sodium pada garam biasa. Banyak penelitian menunjukkan penggunaan MSG bermanfaat mengurangi asupan garam sekaligus menjaga kelezatan makanan,” beri tahu Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya, lewat siaran pers yang kami terima pekan ini.