Faktor Pemicu Obesitas Menurut Pakar, Dari Potensi Genetik Hingga Gangguan Metabolisme

Redaksi | 9 Februari 2022 | 09:35 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kementerian Kesehatan RI menyorot dua masalah besar pada Hari Gizi Nasional ke-62, yakni stunting dan obesitas. Sejumlah pihak menindaklanjuti sorotan ini untuk meningkatkan kesadaran publik terkait bahaya stunting dan obesitas. Salah satunya, webinar “Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?” yang digelar PT Ajinomoto Indonesia bekerja sama dengan Pergizi Pangan Indonesia pada 2 Februari 2022. Hadir sebagai pembicara yakni Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS.

Dalam webinar yang diikuti 430 peserta itu, Hardinsyah menepis stigma bumbu umami seperti MSG dapat memicu obesitas. Siapa saja berisiko mengalami obesitas, dari anak-anak hingga dewasa. “Ada faktor pemicu obesitas, dari potensi genetik, gangguan metabolisme, atau ketidakseimbangan hormon. Masih banyak anggapan bahwa bumbu umami seperti MSG menyebabkan obesitas. Padahal banyak riset seperti di Cina dan Vietnam yang membuktikan penggunaan MSG tidak menyebabkan overweight atau obesitas,” kata Hardinsyah.

Masih menurut Hardinsyah, penelitian-penelitian tersebut dimulai dari menggunakan sampel hewan hingga yang terbaru manusia, dari 2008 hingga 2013. Narasumber lain yakni Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi di Fakultas Ekologi Manusia IPB, Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, menyebut tiga fungsi bumbu umami. “Pertama, mengontrol nafsu makan. Kedua, meningkatkan pencernaan makanan berprotein. Terakhir, meningkatkan produksi air liur yang membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga saat sudah di lambung mudah diserap tubuh,” terang Ahmad.

Jika ingin makanan bercita rasa tinggi tapi juga mau diet rendah garam, bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi. “Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan penggunaan MSG bisa jadi strategi diet rendah garam. Kandungan natrium di MSG hanya 1/3 dari garam dapur biasa,” pungkasnya. Dalam kesempatan itu, Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia memperkenalkan program “Bijak Garam.” “Kampanye ini bisa dijadikan solusi cermat dalam mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang,” ujarnya.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait