Kolaborasi BKKBN dan Merck Turunkan Jumlah Kasus Stunting di Indonesia

tabloidbintang.com | 25 Februari 2022 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hasil Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021 menyebut angka stunting turun 3,3 persen jadi 24,4 persen jika dibandingkan dengan data pada 2019 yakni 27,7 persen. Menggembirakan, namun belum memenuhi standar WHO yaitu di bawah 20 persen. Pencegahan stunting amat penting untuk menyiapkan Generasi Emas Indonesia pada 2045. Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang mengalami asupan nutrisi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat.

Merespons data ini, PT Merck Tbk. bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membuat Perjanjian Kerja Sama tentang program komunikasi, informasi dan edukasi soal pertumbuhan anak. Penandatangan kerja sama dilakukan Presiden Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin dan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, S.E.,M.T, dalam konferensi pers virtual yang digelar Kamis (24/2/2022). Evie menggarisbawahi komitmen Merck dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia dan mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting.

“Semoga dengan rangkaian program edukasi ini, para tenaga kesehatan, kader serta orangtua lebih memahami pentingnya memantau tumbuh kembang anak untuk mencegah stunting dan memahami sekaligus mendeteksi gejala growth hormone deficiency (GHD) sedini mungkin. Dengan demikian, kita dapat menentukan pengobatan atau terapi yang sesuai,” katanya.

Dalam jumpa pers virtual ini, Kepala BKKBN, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengingatkan melalui program Indonesia Cegah Stunting, pihaknya mengerahkan dukungan ribuan tenaga Penyuluh dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana serta para kader yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka mengedukasi pentingnya memantau tumbuh kembang anak serta penegakkan deteksi dini stunting. “Kami juga mengapresiasi upaya Merck dalam memaksimalkan program Indonesia Cegah Stunting. Semoga kolaborasi ini efektif menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024,” harapnya.

Penulis : tabloidbintang.com
Editor: tabloidbintang.com
Berita Terkait