Perempuan Wajib Buang Air Kecil Setelah Bercinta, Ini Alasannya
TABLOIDBINTANG.COM - Ada satu kebiasaan penting yang dilakukan para wanita setelah berhubungan seks dengan pasangannya. Yaitu buang air kecil. Apa manfaatnya?
Dr. Alyssa Dweck, pakar ginekolog dari CareMount Medical, New York mengatakan buang air kecil usai berhubungan seks bisa membantu mencegah infeksi saluran kencing. Keharusan tersebut khusus ditekankan kepada perempuan karena anatomi tubuh wanita berbeda dengan laki-laki.
Dikutip dari Office on Women's Health, US Department of Health & Human Services, perempuan 30 kali lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan laki-laki.
Kenapa? Sebab pada perempuan, letak vagina dan anus dengan uretra sangat berdekatan, hanya sekitar 5 cm. Uretra adalah saluran tempat mengalirnya urine dari kandung kemih. Karenanya, bakteri dan kuman lebih cepat menyebar dan pindah dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
Bakteri dan kuman sumbernya bisa dari bermacam hal. Misal jari dan tangan, kondom, penis, sex toy, atau objek-objek lainnya. Dengan buang air kecil, perempuan bisa mendorong bakteri-bakteri tersebut keluar dari saluran kencing.
Melansir Medical News Today, pada anatomi laki-laki uretra dan kandung kemih lebih sulit dijangkau bakteri. Bukan berarti laki-laki tidak mungkin terserang infeksi saluran kencing. Nyatanya, 20 persen dari kasus infeksi saluran kencing terjadi pada laki-laki. Karena itu, penting bagi laki-laki setelah bercinta membersihkan dan membasuh area penis dengan air bersih.
Tak ada periode yang tepat kapan dan berapa kali harus buang air kecil setelah berhubungan seks. Hanya, ada beberapa pendapat yang menyarankan perempuan untuk buang air kecil dalam waktu 30 menit setelah berhubungan seks. Semakin cepat buang air kecil, semakin cepat bakteri dapat dikeluarkan
Namun jika belum ada dorongan untuk buang air kecil dilansir dari Healthline, perempuan bisa minum lebih banyak air, stimulasi suara, dan duduk di toilet. Memang kebiasaan buang air kecil sehabis berhubungan tidak serta merta akan menyelamatkan para perempuan dari infeksi menular seksual. Tetapi setidaknya aktivitas ini akan menurunkan risikonya.