Awas, 1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Mengalami Obesitas

tabloidbintang.com | 31 Maret 2022 | 04:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tahukah Anda, data dari Kementerian Kesehatan RI menyebut, satu dari tiga orang dewasa di Indonesia obesitas. Satu dari lima anak berusia 5 hingga 12 tahun juga kelebihan berat badan dan obesitas. Menimbulkan masalah kesehatan dan dampak ekonomi serius dalam sistem perawatan kesehatan, obesitas nyatanya belum dapat perhatian serius dari berbagai pihak. Padahal, obesitas diprediksi menelan biaya perawatan kesehatan lebih dari 1 triliun dolar AS pada 2025 dengan jumlah penderita mencapai 800 juta orang sejagat. Ini terungkap dalam webinar “Obesitas, Bukan Soal Tak Pantas” yang digelar pada Rabu (30/3/2022).

WHO mendefinisikan kelebihan berat badan dan obesitas sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebih yang mengganggu kesehatan. Praktisi kesehatan memakai BMI (body mass index) atau indeks masa tubuh (IMT) sebagai metode screening. Diagnosis klinis obesitas didasarkan pada kelebihan lemak tubuh abnormal yang mengganggu kesehatan. Ketua Bidang Organisasi Himpunan Studi Obesitas Indonesia, dr. Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD, mengingatkan, kenaikan kasus obesitas di Indonesia mengkhawatirkan.

“Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi obesitas di kalangan dewasa Indonesia meningkat hampir dua kali lipat dari 19,1 persen pada 2007 menjadi 35,4 persen pada 2018. Kita harus perhatikan kecenderungan peningkatan ini,” kata Dicky. Merespons fakta dan data ini, Novo Nordisk berkomitmen meningkatkan standar hidup pengidap obesitas. Termasuk, mendorong perubahan lewat pendekatan holistik untuk mengobati obesitas. Novo Nordisk Indonesia memperbarui TanyaGendis, chatbot WhatsApp yang memberi informasi seputar diabetes dan obesitas. TanyaGendis kini menambahkan fitur kalkulator BMI.

Dengan demikian, orang bisa mengecek BMI melalui WhatsApp dan mengetahui apakah mereka memiliki kondisi kelebihan berat badan atau obesitas. “Obesitas adalah kondisi yang kompleks, memiliki dampak sosial dan psikologis yang serius. Obesitas ditemui di semua usia dan kelompok sosial-ekonomi. Kita perlu menjadikan obesitas prioritas kesehatan nasional. Ini butuh keterlibatan semua pihak,” Dicky menambahkan.

Penulis : tabloidbintang.com
Editor: tabloidbintang.com
Berita Terkait