Mel Ahyar Pamerkan Koleksi Archipelago “Kawin Campur” Untuk Satukan Perbedaan Budaya
TABLOIDBINTANG.COM - Sebagai seorang desainer, Mel Ahyar selalu memiliki filosofi unik dalam setiap koleksi busana yang diluncurkan. Kali ini, ia menghadirkan koleksi “kawin campur” yang terinspirasi dari budaya pernikahan tempo dulu yang dinilai sebagai cara paling efektif dalam melestarikan perbedaan budaya dan menjalin keharmonisan.
Mel, demikian biasa disapa, mengawinkan beberapa motif tenun dari beragam suku Indonesia ke dalam satu rupa, untuk menyatukan dan melestarikan perbedaan tradisi dan budaya. Ia turut menggandeng Cita Tenun Indonesia (CTI) dan Rabbanin Project.
Menurutnya, motif tenun di berbagai penjuru Indonesia memiliki ciri khas dan karakter tersendiri. Ketika digabungkan dan diberikan twist dengan gaya siluet yang ekstra, potongan tegas, serta detil-detil buatan tangan khas Mel Ahyar akan menghasilkan kekuatan magis dari sisi seni dan budaya.
“Keragaman budaya Indonesia tak pernah putus memberikan inspirasi bagi desainer untuk berkarya. Perbedaan yang dipadukan dengan harmonis dapat melahirkan sebuah karya dan inovasi. Indonesia negara besar dan kaya budaya yang harus dilestarikan oleh generasi penerus, tentunya lewat karya-karya yang dapat mengharumkan nama bangsa,” ujar Mel Ahyar dalam jumpa media di Ashta District 8, Jakarta Selatan, Rabu (30/3).
Mel menjelaskan, koleksi busana etnik kali ini berasal dari 12 motif tenun khas Indonesia, yakni tenun garut, tenun garut bulu, tenun jawa, tenun baduy, songket bali, songket bali alam, tenun NTT, tenun manggarai, blongsong palembang, tenun NTB, tenun batubara dan tenun gedog tuban.
Keunikan motif tenun dari daerah-daerah ini pun mampu menonjolkan keragaman, kesatuan serta harmonisasi budaya Indonesia. Koleksi busana yang terdiri dari 18 luaran, 3 gaun panjang dan 4 kemeja ini pun turut memberdayakan artisan kain daerah binaan Cita Tenun Indonesia dalam misi untuk mengangkat nama budaya Indonesia.
Dewi Ivo Rajasa, Pendiri, Rabbanin Project mengatakan “Ini merupakan kali pertama kami bekerja sama dengan Mel Ahyar. Koleksi ini sejalan dengan misi Rabbanin project dalam melestarikan budaya Indonesia, seraya memberdayakan pengrajin lokal, melalui produk fesyen yang juga kami geluti. “Kami berharap koleksi ini tidak hanya dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kain nusantara, tetapi juga dapat mendorong produk lokal di pasar internasional.”
Dalam kesempatan yang sama, Bianca Lutfi, Pengurus Cita Tenun Indonesia menyambut positif koleksi yang diluncurkan Mel Ahyar. “Koleksi ini merupakan terobosan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk lokal serta kain nusantara tenun. Koleksi ini tidak hanya mampu melestarikan budaya dan memperkenalkannya ke mata dunia, namun membuka pintu rezeki bagi para artisan kain daerah di Indonesia.”