Hindari Hoaks, Jurnalis dan Masyarakat Bisa Tempuh Cara Ini
TABLOIDBINTANG.COM - Hoaks atau kabar palsu kini jadi musuh masyarakat. Selama pandemi Covid-19 misalnya, ada banyak hoaks bertebaran dari soal virus Corona hingga vaksin. Agar terhidar dari hoaks, ada sejumlah tools yang bisa dipelajari masyarakat maupun jurnalis. Ini terungkap dalam program edukasi dan pelatihan jurnalistik bertajuk “Danone Journalist Skill Up: Kelas Kebal Hoaks,” yang digelar pada 11 dan 12 April 2022.
Untuk mencari konten verifikasi, Anda bisa mampir ke cekfakta.com, turnbackhoax, maupun kanal periksa fakta media pers yang sudah terstandar International Fact-Checking Network (IFCN) ataupun belum.
Selain itu, bisa digunakan tools Fact Check Explorer yang disediakan Google sehingga kita bisa mencari artikel klarifikasi yang dibuat organisasi periksa fakta dari berbagai negara. Tak hanya itu, beberapa tools untuk audit medsos seperti di Twitter, Facebook, Instagram, juga bisa menggunakan Advanced Search Twitter dan Twopcharts.
“Terkait tools verifikasi foto bisa via Google Reverse Search Image, Yandex, dan tools untuk verifikasi video seperti Invid, serta tools untuk verifikasi lokasi seperti Google Streetview dan Google Maps,” kata Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho.
Berdasarkan data Mafindo, tahun lalu, jumlah hoaks yang tersebar di Indonesia mencapai 2.298. Ini naik dari tahun 2019 yakni 1.221 hoaks. Tiga topik yang banyak beredar di medsos yakni kesehatan, politik, dan kriminalitas. Selama 2021, jumlah hoaks menurun jadi 1.888. Dominasi hoaks masih pada isu kesehatan, khususnya pandemi Covid-19 dan disebarkan paling banyak dalam bentuk campuran antara foto/video serta narasi.
Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan, hoaks masih jadi tantangan besar. Jurnalis berperan besar dalam menyajikan informasi yang faktual dan akurat. “Keberhasilan dan kebenaran tulisan yang diberitakan untuk publik tergantung pada kemampuan jurnalis mengklarifikasi sekaligus memverifikasi konten berita. “Program ‘Danone Journalist Skill Up’ diharapkan meningkatkan pengetahuan jurnalis tentang tren digital dan literasi, agar terhindar dari sumber hoaks,” ujar Arif.