Standar Ideal Penggunaan Garam Dalam Makanan, Kurang dari 5 Gram Sehari
TABLOIDBINTANG.COM - Ada banyak faktor pemicu kegemukan, misalnya aktivitas fisik, genetik, lingkungan, hingga pola makan berlebih. Faktor yang disebut terakhir erat kaitannya dengan makanan yang tinggi garam. Ini terungkap dalam webinar bertajuk “Apakah Penyebab Obesitas karena Bumbu Penyedap atau Kelebihan Kalori?” yang dipersembahkan Ajinomoto dan Katadata, pekan ini. Salah satu narasumber, dr. Arti Indira, MGz, SpGK, FINEM, merekomendasikan publik mengurangi konsumsi garam pada makanan untuk mencegah obesitas.
“Makanan tinggi garam membuat orang lebih cepat gemuk. Standar penggunaan garam yang ideal adalah kurang dari 5 gram sehari,” kata Arti. Masalahnya, mengurangi konsumsi garam membuat rasa makanan kurang nikmat. “Kita bisa menambahkan MSG atau penyedap rasa dalam porsi secukupnya ke makanan, sehingga konsumsi garam berkurang,” imbuhnya. Arti menjelaskan hingga kini belum ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan monosodium glutamat (MSG) atau yang dikenal publik sebagai vetsin.
Arti mengingatkan, dari tahun ke tahun angka obesitas di Indonesia meningkat. Ia kemudian membeberkan ada lima provinsi dengan prevalensi obesitas terbesar yakni Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Kepulauan Riau. Perwakilan dari PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati kemudian memperkenalkan kembali kampanye Bijak Garam dari Ajinomoto yang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak dalam konsumsi sehari-hari.
“Caranya dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, tapi tetap bisa memperoleh cita rasa tinggi lewat MSG,” kata Katarina. Menjaga pola makan saja rupanya tak cukup. Harus diimbangi dengan olahraga. Influencer Cantika Felder mengajak masyarakat berolahraga 3 hingga 5 kali sepekan. Bagi pemula, coba dulu sekali olahraga 15 menit sehari lalu durasi ditingkatkan hingga maksimal 60 menit.