Mengenal Sindrom Miserable Husband, Ini 5 Tanda Utamanya
TABLOIDBINTANG.COM - Apa itu sindrom miserable husband? Jika diterjemahkan secara bahasa, sindrom miserable husband kurang lebih memiliki arti sindrom suami yang selalu kelihatan sengsara. Pikirannya negatif terus, jarang terlihat ceria, dan selalu terlihat tidak bahagia. Dilansir dari laman Marriage, penyebab utama munculnya sindrom ini pada suami, karena hormon testosteronnya mulai menurun akibat faktor usia. Penyebab lainnya, bisa jadi karena stres terkait masalah finansial atau pernikahannya itu sendiri.
Hidup bersama suami yang melulu susah senang, tentu berat bagi seorang istri. Mengingat urusan rumah tangga dan anak-anak saja sudah membuat kebanyakan istri stres. Jika ditambah harus menghadapi suami yang mood-nya harus selalu dijaga, terbayang luar biasa lelahnya.
Apakah suami Anda di rumah termasuk ke dalam kelompok ini? Ada 5 tanda utamanya yang cukup mudah Anda kenali. Berikut ini tanda-tandanya.
1. Dia selalu bisa mencari kesalahan pada diri Anda
Apa pun yang Anda lakukan, selalu salah di matanya. Bahkan di saat Anda sedang berusaha membuatnya tersenyum atau nyaman, dia akan menemukan celah untuk balik membuat Anda merasa down. Suami semacam ini pelit pujian dan nampak enggan mengomentari positif tentang apa pun.
2. Dia mengabaikan Anda
Urusan atau kebutuhan yang terkait dengan Anda tidak lagi penting baginya. Bahkan dia sudah tidak terlalu tahu apa-apa saja yang sedang Anda lakukan atau hadapi dalam keseharian. Mungkin saja dia memberi respons saat Anda meminta tolong atau menuntut perhatiannya. Tapi berakhir tanpa aksi apa-apa. Tidak jarang dia malah berbalik marah dan menyalahkan Anda karena sudah mengganggunya.
3. Kebanyakan percakapan berujung perdebatan
Anda ingin membahas sesuatu yang penting dan Anda mulai membuka pembicaraan. Namun suami semacam ini akan lebih fokus kepada kata-kata yang terdengar seperti serangan. Jika mereka menemukannya, maka itu akan digunakan untuk mengkritik Anda. Ya, sesensitif dan sedefensif itulah mereka.
4. Dia tidak lagi membahas masa depan
Dia semakin susah diajak diskusi saat Anda menyampaikan sesuatu yang berhubungan dengan rencana masa depan. Selalu ada cara untuk mengakhiri pembicaraan. Dia juga tidak lagi berbagi mimpi atau harapan-harapannya dengan Anda.
5. Dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama temannya dibanding Anda
Suami nampak lebih punya waktu dan energi untuk teman-temannya dibanding dengan Anda. Dia juga sering beralasan ada rencana lain dengan temannya saat Anda berinisiatif mengajaknya menghabiskan waktu bersama.