Dua Maskapai Penerbangan Ini Bersaing di Pasar Domestik
TABLOIDBINTANG.COM - Sampai era akhir tahun 90-an, Garuda Indonesia maskapai penerbangan yang mampu menguasai pangsa pasar transportasi udara di Indonesia. Dideregulasinya peraturan perundangan-undangan UU No 5/1999 tentang praktik monopoli usaha dan SK Menteri Perhubungan No 11/2001 tentang tata operasional maskapai penerbangan, membuat Garuda mulai menemukan pesaing yang mampu membayangi sayap mereka.
Di bawah kendali pengusaha Rusdi Kirana, Lion Air perlahan mampu membayang- bayangi Garuda dalam jumlah penumpang setelah dianggap sebelah mata oleh banyak pengamat di dunia aviasi. Hanya butuh waktu lima tahun bagi Lion Air untuk menguntit Garuda sebagai salah satu maskapai penerbangan domestik dengan penumpang terbanyak.
Persaingan dua maskapai ini terus berlangsung hingga sekarang. Apalagi dalam 12 tahun terakhir, industri maskapai terbang di Indonesia terus tumbuh lebih dari tiga kali lipat, dari 30 juta penumpang pada tahun 2005, menjadi 97 juta penumpang di tahun 2017. Indonesia bahkan berhasil menggeser Brasil ke posisi ke lima dalam jumlah penumpang domestik terbanyak. Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat, Cina, India dan Jepang.
Pangsa pasar penerbangan domestik Indonesia saat ini dikuasai oleh dua maskapai penerbangan, yakni Lion Air dan Garuda Indonesia. Pada tahun 2018, kedua maskapai ini berhasil menguasai pangsa pasar dengan total 97 persen.
Jika melihat jumlah armada memang tak mengherankan kenapa Lion Grup bisa menguasai pangsa pasar penumpang pesawat terbang di Indonesia. Maskapai berlogo singa ini mengoperatori 350 pesawat yang terbang ke seluruh penjuru Indonesia dan Asia Tenggara, dengan rincian, Batik Air menoperasik 58 unit pesawat, Lion Air 194 unit pesawat dan Wings Air 74 unit pesawat.
Sedangkan Garuda hanya mengoperasikan 252 unit pesawat terbang, dengan rincian Garuda mengoperasikan 144 unit pesawat, Sriwijaya dan Nam Air mengoperasikan 58 unit serta Citilink yang mengoperasikan 50 unit pesawat.
Dari jumlah rute, Lion Grup memiliki 180 rute penerbangan yang terdiri dari penebangan domestik maupun internasional. Sedangkan Garuda, maskapai berplat merah ini mempunyai 150 rute yang terdiri dari 110 rute domestik dan 40 rute penerbangan internasional.
Meski unggul dalam jumlah armada, Lion Grup, terutama Lion Air punya performa buruk dalam hal ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance/OTP). Maskapai berlogo singa ini dikenal dengan ke-ngaretan-nya.
Uniknya, maskapai penerbangan full service dari Lion Grup, yakni Batik Air berada di posisi puncak dalam hal On-Time Performance. Batik Air berhasil memuncaki OTP dengan skor 91,21 persen, berada di atas skor OTP maskapai- maskapai penerbangan yang berada di bawah grup Garuda, yakni NAM Air, Garuda, Sriwijaya dan Citilink.