Merasa Diperlakukan Seperti Monyet di Hollywood, Jackie Chan Menangis
TABLOIDBINTANG.COM - Kiprah Jackie Chan tak hanya diakui di Asia, tapi juga di Hollywood. Ya, Jackie adalah bintang berskala global. Tapi, untuk sampai ke tahap sekarang, Jackie harus melalui perjalanan yang tak mudah. Termasuk saat pertama kali merintis karier di Hollywood.
Dalam buku autobiografi Jackie Chan: Never Grow Up, Only Get Older yang rilis pada 2018, bintang Drunken Master ini mengisahkan pengalaman ketika pertama kali menjejakkan kaki di industri Hollywood.
Ketika namanya mulai populer di Asia, Jackie mulai melebarkan sayap ke Amerika Serikat pada 1980-an. Jackie kemudian mempromosikan film yang dibintanginya ke AS. Dalam sebuah jumpap pers, bukannya bertanya soal film, media di sana malah menanyakan kepadanya hal-hal tak penting. Seperti apakah dia bisa menghancurkan batu dengan tangan kosong. Tak hanya itu, ada pula yang memintanya untuk memamerkan seni bela diri saat sesi wawancara.
Hal itu rupanya bikin Jackie Chan kecewa dan juga sedih. "Saya merasa sangat terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan itu," kata Jackie. “Saya menjadi bintang yang sangat populer di Asia. Di sana semua orang menghormati saya. Jadi mengapa mereka menggoda saya seperti seekor monyet?” kata ayah Jaycee Chan ini.
Setelah wawancara dengan media, Jackie pulang ke kamar hotelnya. Ia menangis keras karena perlakukan media. “Mengapa saya meninggalkan pasar Asia dan datang ke tempat di mana tidak ada yang menyukai saya?"
Dalam bukunya, istri Joan Lin ini menyebut sebagai tempat yang aneh karena merasakan ada banyak pertentangan di sana.
“Hollywood kerap melukai saya, tapi juga memberi saya penghargaan terbanyak. Hollywood memberikan saya bayaran 20 juta dolar AS, namun juga memberi saya rasa insecure paling besar,” ungkap Jackie Chan.