Kasus Pelanggaran Hak Cipta Ed Sheeran, Berkaca Pada Pengalaman Mariah Carey
TABLOIDBINTANG.COM - Selain Ed Sheeran, musisi yang pernah mengalami tuntutan hukum serupa, Mariah Carey (48).
Sang diva dihantam tudingan plagiarisme salah satunya gara-gara hit “Thank God I Found You.” Pencipta lagu yang pernah menyumbang hit untuk Céline Dion dan Air Supply, Seth Swirsky, menuding lagu itu menjiplak “Just One of Those Love Songs” yang ditulisnya bersama Warryn Campbell.
Kasus ini tuntas di pengadilan dengan kesepakatan dari kedua belah pihak pada 2006 tanpa merinci kompensasi yang diberikan Mariah. Tuntutan lain menjerat Mariah lewat lagu “Can't Let Go.” Pada 1992, musisi Sharon Taber dan Ron Gonzalez menyebut “Can't Let Go” menjiplak lagu karya mereka “Right Before My Eyes.” Merespons tudingan ini, Mariah menegaskan tidak menjiplak namun ia bersedia membayar 14 miliar rupiah sebagai ganti rugi.
Penyanyi dengan jangkauan nada 5 oktaf ini juga membayar kompensasi miliaran rupiah gara-gara lagu “Emotions” dan “Make It Happen.” Kendati kasusnya telah lama bergulir, muncul anggapan kasus plagiarisme mencoreng reputasi Mariah di ajang Grammy Awards.
Hingga kini, Mariah baru mengantongi 5 piala dari 34 nominasi yang didapatnya. Dua Piala Grammy diperolehnya pada 1991 lewat lagu “Vision of Love.” Tiga lainnya didapat Mariah setelah menanti selama 25 tahun lewat hit fenomenal “We Belong Together” dari album The Emancipation of Mimi. Menanggapi hal ini, Mariah sempat mengkritik juri Grammy Awards.
“Saya menang 2 Grammy pada tahun pertama karier saya. Setelahnya pihak Grammy seperti berujar, 'Kami tidak memilih mereka yang menjual banyak rekaman lagu dan sangat populer. Kami akan memilih yang sebaliknya.' Jadi saya dicurangi selama beberapa tahun namun saya tidak marah karenanya,” ucap Mariah yang lebih mencintai aktivitas menulis lagu daripada menyanyi ini.
Kala berseteru, Seth Swirsky sempat menyebut bahwa Mariah bukanlah penulis lagu sungguhan. Mungkinkah julukan yang sama akan diterima Ed Sheeran akibat banyaknya tuntutan plagiarisme yang menindihnya?
(yuri / gur)