Putri Diana dan Pangeran Philip Mulanya Mesra, Tapi Akhirnya Renggang Juga
TABLOIDBINTANG.COM - Pangeran Philip memiliki hubungan yang unik dengan Putri Diana. Ayah mertua dan anak ini memiliki ikatan yang cukup dekat, tapi akhirnya goyah oleh badai Istana juga. Philip yang menikahi Ratu Elizabeth di tahun 1947, mungkin orang yang paling mengerti kesulitan yang dihadapi Diana sebagai “outsider” yang masuk ke dalam keluarga kerajaan paling terkenal di dunia. Dulu, Philip pun merasakannya, sebagai pangeran dari keturuan Jerman, yang bahkan dianggap tak sepadan. Latar belakang inilah yang membuat Philip bisa dekat dengan Diana.
Philip juga simpati dan terpesona dengan kecantikan, keramahan sang Putri, berikut kesabarannya, ketika ia berusaha beradaptasi dengan posisi barunya di kehidupan kerajaan. “Ketika Diana menghadapi aturan-aturan kerajaan yang menyesakkan, Philip-lah yang membantunya beradaptasi,” ungkap penulis Inggris, Ingrid Seward dalam bukunya Prince Philip Revealed.
“Begitu dia (Diana) menikah, dia tidak pernah duduk di samping suaminya. Dia selalu duduk di samping Philip, di acara-acara makan malam. Philip-lah yang membantu dan menjaganya,” ungkap Ingrid lagi.
Diana merasa gala-gala dinner di Balmoral sangat kaku, membuatnya merasanya sesak di antara orang-orang itu. “Dia tidak nyaman, tidak menjadi dirinya sendiri, makan malam-makan malam itu baginya justru menegangkan.”
Ikatan antara Philip dan Putri Diana dimulai dari sini, dan kemudian lebih mendalam kala Diana menghadapi masalah dalam pernikahannya. Philip sempat menjadi tempat curhat Diana, bagaimana ia berjuang menjalani pernikahannya yang kurang bahagia itu. “Philip selalu mengingatkan Diana, ingat anak-anak, monarki, dan negara. Kesampingkan masalah hati atau personal kalian,”Ingrid menjelaskan.
Mereka kerap kali saling surat menyurat. Dalam surat-suratnya, Diana selalu menyebutnya, “Pa”. Banyak kali dalam suratnya, Philip juga mendukung Diana dan menentang kelakuan Charles, yang selingkuh dengan Camila. “Dia sangat bodoh, mengambil risiko atas segalanya, demi bersama Camila,” tulis Philip suatu kali.
Dalam situasi terburuk saat itu, Philip selalu berusaha membuat Diana bertahan. Namun lagi-lagi yang menjalani pernikahan itu adalah Diana. Dia yang merasakan kesakitan dan tertekan. “Saya akan selalu berusaha yang terbaik untuk membantumu dan Charles, dengan kemampuan yang saya miliki. Tapi, mungkin sekarang saya sadar, saya tidak punya bakat sebagai konselor pernikahan,”Philip berkata demikian, ketika Diana masih merasa tertekan dan sepertinya tak bisa ditahan lagi. Diana memilih memberontak.
Putri Diana mulai berani bersikap seperti yang hati dan dirinya kehendaki. Menerobos aturan-aturan yang ada. Di sinilah hubungan Philip dan Diana mulai renggang. “Sampai pada satu titik, Philip menyadari, bahwa sikap Diana memberikan pengaruh yang berisiko pada monarki,” jelas Ingrid.