Suka Bikin Konten Nyeleneh, Steven Wongso Tak Malu Dipanggil Koko Pelit 

Ari Kurniawan | 15 Februari 2023 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Glamor, makmur, dan penuh kesuksesan, kerap menjadi ciri khas dari masyarakat Tionghoa yang menetap di Surabaya. Bahkan ciri khas tersebut sampai dikenali oleh negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Tapi faktanya, tak semua orang Tionghoa Surabaya berstatus demikian.

Berbanding terbalik, content creator Steven Wongso justru menampilkan gaya hidup keluarga Tionghoa yang tinggal di Surabaya namun jauh dari gemerlap kekayaan. Hal itupun bisa disimak langsung lewat konten-kontennya di jejaring media sosial.

Akrab disapa “koko pelit”, Steven dengan lugas menceritakan kehidupan masyarakat Tionghoa Surabaya yang sederhana dan penuh lika-liku. Alhasil, hal itu pun membuka lebar-lebar mata warga dunia maya tentang stigma ‘kaya’ yang selama ini lekat di diri orang Tionghoa yang bermukim Surabaya.

“Jika orang beranggapan bahwa semua Tionghoa yang tinggal di Surabaya itu tajir melintir, punya koleksi mobil mewah, rumah mewah, itu tidak sepenuhnya akurat. Sebab ya saya ini, orang Tionghoa asli, yang lahir, besar, dan tinggal di Surabaya tapi kere,” kata Steven yang turut bergabung di komunitas Stand Up Indo Surabaya sejak 2018.

Ia menambahkan, “Inilah isu menarik yang saya angkat di setiap konten, bahwa ada lho orang Tionghoa seperti saya yang tidak bergelimang harta. Kontennya saya kemas dengan materi yang memang sesuai kehidupan pribadi tanpa dibuat-buat dan tentunya dengan unsur lawakan.”

Steven yang juga merupakan penjaga warkop alias warung kopi ini pun turut menampilkan konten berjualan namun tetap dengan ciri khasnya yaitu pelit. Dalam akun Instagram @steven_wongso dan TikTok @stevenwongso_, ia pun kerap membuat video yang nyeleneh hingga mengajak para bocah cilik untuk ikut terlibat dalam kontennya.

Dalam menampilkan kehidupan Tionghoa Surabaya yang berasal dari kelas menengah bawah, Steven acapkali turut menggandeng ibunda. Bahkan video konten bersama sang ibunda sukses menyabet 5 juta views di TikTok. Isi kontennya tak jauh dari kesan pelit dan irit, kontras dengan orang Tionghoa Surabaya pada umumnya yang kerap menampilkan kemewahan. 

“Saya mulai ngonten itu Juni 2022, dan sampai saat ini masih selalu mengangkat kisah nyata saya dan keluarga yang memang sederhana, termasuk juga soal pekerjaan. Saya pribadi enggak malu dibilang ‘kere’, bahkan happy kalau dipanggil koko pelit,” imbuh Steven.

Bahkan tak jarang, materi konten yang dibuat oleh Steven berisi ungkapan rasa keluh kesahnya terkait kehidupan. “Saya sering sambat (mengeluh) soal hidup sehari-hari saya sebagai orang Tionghoa dan ngomong dengan logat Surabaya. Uniknya, konten saya yang cuma sambat pun tetap disukai oleh followers,” tukasnya.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait