Tips Mengurangi Koruptor di Indonesia Versi Cak Lontong

Supriyanto | 26 Juni 2023 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kasus korupsi di Indonesia semakin meningkat. Kasus korupsi yang belum lama ini menarik perhatian masyarakat adalah terbongkarnya kasus Surya Darmadi yang menjadi rekor korupsi terbesar di Indonesia. Surya Darmadi disebut telah merugikan keuangan negara dengan jumlah besar, mencapai hampir Rp80 triliun yang dijalani selama 19 tahun.

Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia geram, termasuk komedian Lies Hartono atau lebih dikenal dengan nama Cak Lontong. Pria asal Maospati, Jawa Timur itu membagikan tips cara mengurangi koruptor di Indonesia yang disampaikan dalam materi lawakannya beberapa waktu lalu.

"Saya koruptor karena saya di sini ingin berbagi info. Saya tahu persis cara korupsi. Saya kebetulan adalah pelakunya,"buka Cak Lontong.

Tak sendirian, Cak Lontong ditemani rekannya yang berpura-pura sebagai wartawan. "Saya bawa seorang wartawan untuk klarifikasi biar direkam."

Antusiasme pegawai KKP yang menyaksikan monolog tersebut, terlihat dari senyum dan tawa yang tergambar di wajah mereka. Apalagi ketika Cak Lontong mengucapkan salam.

"Assalamualaikum, Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh."

Sang wartawan langsung menyela, "Loh Pak, kok ngucap salam sama dijawab juga?"

Cak Lontong dengan wajahnya yang datar menjawab. "Saya koruptor, mengucap salam dapat pahala, menjawab salam dapat pahala. Pahala saya korupsi semua."

Masuk ke bagian intinya, pria berusia 45 tahun ini mengatakan bahwa miskin adalah awal dari kaya. "Kenapa orang kaya terjebak jadi koruptor? Karena enggak pengen miskin. Apapun kesempatan dilakukan untuk jadi kaya," katanya.

Cak Lontong berkoar lagi, menjadi koruptor tidak perlu pintar, tapi harus miskin.

"Kenapa jadi miskin Pak?" tanya wartawan harian itu.

"Harus miskin. Miskin iman dan miskin hati mendorong untuk korupsi. Saya tahu persis karena saya alami," jawab Cak Lontong sambil diiringi tepuk tangan dari penonton.

Cak Lontong tak lupa memberikan tips agar jumlah koruptor tidak bertambah di Indonesia.

"Pertama, hukum mati koruptor, pasti jumlahnya berkurang. Kedua, jangan ditangkap supaya koruptor nggak nambah, hanya uang negara yang berkurang," ungkapnya.

Cak Lontong menambahkan. "Kalau saya ada dua pilihan, pertama koruptor jangan dicekal ke luar negeri tapi dicekik. Kedua, harusnya jangan dicekal tapi biarkan ke luar negeri. Dicekal untuk balik ke Indonesia, biar korupsi di luar negeri."

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait