Idap People Pleaser karena Sering Dibully, Chikita Meidy: Batinku Tersiksa
TABLOIDBINTANG.COM - Mantan penyanyi cilik, Chikita Meidy mengaku jadi korban perundungan atau bullying sejak kecil hingga sekarang. Hal tersebut diungkap Chikita dalam sebuah podcast dan viral di media sosial.
Saat ditanya soal perundungan yang dialami, Chikita menceritakan mengalami sejak ia duduk di kursi Sekolah Dasar tahun 90-an. Kala itu Chikita sudah sangat terkenal lewat lagu anak-anak Kukuku.
Karena banyak acara manggung di berbagai tempat, membuat Chikita Meidy sering absen sekolah dan mendapat dispensasi dari guru.
Karena hal itu, timbul rasa iri dari teman-temannya. Meski jarang ke sekolah, Chikita Meidy kerap dapat perundungan secara verbal saat masuk sekolah. Tidak hanya di bangku SD, hingga jenjang oendidikan berikutnya Chikita juga masih dibully hingga membuat mentalnya terganggu.
"Ada satu hal di mana perlakuan bullying yang aku alami itu adalah verbal. Berarti secara omongan. Omongan itu bisa cacian, bisa suruhan, bisa hate speech, pokoknya ujaran yang menggerakkan satu komunitas untuk kayak olok-olok si Chiki," ungkap Chikita Meidy kepada wartawan usai mengisi acara di Studio Trans TV, Jl.Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (29/11).
Tidak hanya itu, perempuan kelahiran Jakarta pada 22 Oktober 1990 itu pun sempat mendapatkan perlakuan yang tak menyenangkan dari teman-teman di sekolah.
Salah satunya dengan ada yang memasukkan kecoa ke tas, hingga membuang alat salat miliknya.
Sering mendapat perundungan di sekolah membuat Chikita Meidy bingung hendak bercerita ke mana. Ia memendam rasa sakit hatinya sendiri hingga remaja.
"Akhirnya aku kayak bingung mau berteman sama siapa kok menganggap aku beda dan aku cuma bilang, 'Masa dari karya-karya aku kok respons anak-anak seperti ini?' Dan aku nggak bilang ke siapa-siapa karena sudah terlalu sibuk dengan kehidupan Chikita saat itu," terang Chikita Meidy.
Ibu satu anak itu mengungkap saat itu batinnya tersiksa, dan merasa ingin selalu membahagiakan orang lain atau people pleaser.
Hingga dewasa Chikita mengaku tumbuh menjadi orang yang selalu memikirkan kebahagiaan orang lain tanpa pedulu dengan dirinya sendiri. Ia takut orang lain tak menyukai pendapat atau permintaannya.
"Aku jadi tumbuh dengan orang yang nggak enakan. Apa-apa mau membahagiakan semua orang, ya dulu padahal batinku tersiksa," jelas Chikita Meidy.
Karena sudah tak sanggup memendam hal itu sendiri, akhirnya Chikita Meidy menceritakan hal ini kepada keluarganya. Ia mulai terbuka dan merasa jauh lebih baik dengan hal itu.
"Psikolog terbaikku adalah ibuku sendiri," pungkas Chikita Meidy.