Film Dibalik Pintu, Kisah Horor yang Dekat dengan Masyarakat

Supriyanto | 5 Maret 2024 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Roy Marten dan putranya, Gibran Marten bakal membintangi sebuah film horor berjudul Dibalik Pintu garapan rumah produksi TSF.

Dibalik Pintu mengisahkan tentang sepasang kekasih yang terpisah dan dipertemukan oleh keadaan yang tak diduga. Kisah cinta mereka menuju sempurna meski teror dan darah menjadi imbalannya.

Ganank Dera selaku produser dari TSF menyebutkan film Dibalik Pintu mengusung genre horor dramatic life yang tidak hanya mengandalkan ketakutan lewat peristiwa-peristiwa mistis.

Kisah yang dekat dengan keseharian penonton jadi salah satu kekuatan dari film yang disutradarai oleh Rizki Balki tersebut.

"Ada istilah di masyarakat yang bilang kalau hidup gua lebih horor dari cerita horor, nah idiom ini yang kita kembangkan sehingga lahir film Dibalik Pintu. Selain adegan-adegan horor, kita juga menarik idiom tersebut menjadi cerita yang sama horornya dengan adegan horor di film ini," ucap Ganank dalam siaran pers yang doterima wartawan, Senin (4/3).

Selain Roy Marten dan Gibran Marten film Dibalik Pintu juga dibintangi Sarah Felicia, Yatti Surachman, Ari Tulang, dan Lucky Moniaga. Mereka menjalani proses syuting selama 16 hari di kawasan Cianjur serta Bogor. 

Persiapan yang matang dan juga cast yang berbakat membuat proses syuting bisa berjalan dengan cukup singkat namun tetap tidak terlepas dari hambatan.

"Yang terberat dari film ini adalah ketika hampir semua lokasi yang kita pakai ternyata cukup angker dan bangunan lama, di tambah cuaca saat syuting di Cianjur sedang musim hujan," jelas Ganank.

Film Dibalik Pintu, Kisah Horor yang Dekat dengan Masyarakat

Menariknya, Dibalik Pintu ternyata tidak hanya rilis untuk pasar Indonesia saja. Layar tersebut nantinya juga tayang di Malaysia, Kamboja dan Negara Asean lainnya di tahun 2024.

Tentunya, film ini akan lebih dulu tayang di  Indonesia sebelum ke negara lain demi memperoleh penonton sebanyak mungkin.

"Film ini secara cerita relevan dengan masyarakat di negara negara asean lainnya, sehingga film ini mempunyai market yang luas. Film ini tentunya akan rilis pertama di Indonesia terlebih dahulu karena tentunya kita mengutamakan penonton Indonesia," pungkas Ganank.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait