Usai Diperiksa 10 Jam, Sandra Dewi Bungkam Ditanya Soal Kasus Harvey Moeis
TABLOIDBINTANG.COM - Sandra Dewi datangi kantor Kejaksaan Agung untuk memenuhi panggilan pemeriksaan pada Rabu (15/5) siang. Ibu dua anak itu diperiksa sebagai saksi terkait kasus korupsi timah yang menyeret suaminya, Harvey Moeis sebagai tersangka.
Kedatangan Sandra Dewi tidak diketahui oleh wartawan yang sudah lama menunggu di area kantor Kejaksaan Agung. Namun diketahui Sandra Dewi sudah masuk ke ruang pemeriksaan.
Rupanya diketahui dari salah seorang sumber, Sandra Dewi masuk ke ruang pemeriksaan melalui parkir gedung di rubana.
Artis dan model cantik itu tampak mengenakan setelan baju kaos lengan 3/4 dan celana kulot panjang, dengan sepatu model keds warna hitam dan sol putih.
Berbeda dengan pemeriksaan pertama, sang artis yang kala itu memakai kemeja putih terlihat murah senyum dan sempat membalas sapaan wartawan. Kali ini, Sandra Dewi hanya tertunduk.
Setelah 10 jam jalani pemeriksaan, Sandra Dewi akhirnya keluar ruangan dengan dikawal ketat oleh tim kuasa hukumnya. Sandra Dewi tampak tertunduk menghindari kamera wartawan yang sudah menunggunya di luar gedung.
Istri Harvey Moeis, itu keluar dari gedung pemeriksaan sekitar pukul 18.30 WIB. Selama berjalan menuju mobilnya, Sandra Dewi diberondong banyak pertanyaan soal kasus yang merugikan negara mencapai Rp271 triliun. Sayangnya Sandra Dewi bungkam.
Ini merupakan pemeriksaan kedua Sandra Dewi dengan status sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 hingga 2022.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana menyampaikan pemeriksaan kali ini terkait aset yang dimilikinya.
"Benar (pemeriksaan) terkait dengan kewajaran aset yang dimiliki," kata Ketut.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung Kuntadi menyebut seluruh aset yang terkait dengan perkara tersebut akan ditelusuri, termasuk jet pribadi yang pernah dibeli tersangka Harvey Moeis untuk anaknya.
"Masih kami telusuri, bener enggak itu. Ya kami pastilah kalau memang ada kaitannya, bener kepemilikannya atau disembunyikan pasti kami kejar," pungkas Kuntadi.