Mengenal Direct Hair Implantation, Teknik Tanam Rambut Terbaru untuk Atasi Kebotakan

Binsar Hutapea | 18 Mei 2024 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Salah satu solusi untuk mengatasi kebotakan yang populer di Indonesia saat ini adalah tindakan hair transplant atau dikenal juga dengan tanam rambut. Karena hasilnya yang relatif cepat dibandingkan dengan perawatan rambut lainnya, perawatan ini menjadi pilihan pria dan wanita untuk memperbaiki penampilan dan mengembalikan kepercayaan diri. Namun, tahukah Anda beberapa fakta mengenai hair transplant?

Tindakan medis ini mulai dikenal pada tahun 70-an dengan sistem yang disebut Follicular Unit Transplantation (FUT) atau sering disebut dengan strip. Teknik ini dilakukan dengan mengangkat kulit kepala beserta rambut dari belakang kepala, lalu rambut-rambut tersebut dipisahkan dari kulitnya dan dipasangkan kembali ke kepala menggunakan pinset. Pada awal tahun 2000-an, diperkenalkan suatu sistem yang disebut Follicular Unit Extraction (FUE), teknik transplantasi rambut yang paling banyak digunakan di dunia. Untuk melakukan teknik ini, dokter tidak perlu membuat sayatan pada kulit kepala yang akan meninggalkan bekas jahitan, tetapi hanya mencabut rambut beserta folikelnya dari belakang kepala dan menanamkannya kembali di daerah yang mengalami kebotakan dengan cara membuat banyak sayatan kecil dan memasukkan folikel rambut satu per satu di lubang yang telah dibuat menggunakan pinset.

 dr. Cintawati Farmanina M.Bio(AAM)

Teknik terbaru adalah Direct Hair Implantation atau lebih dikenal dengan teknik DHI, di mana rambut yang ditanam tidak lagi melalui proses membuat sayatan dan memasukkan rambut dengan pinset, tetapi menggunakan alat khusus. Dengan alat ini, dokter dapat mengatur kedalaman, kemiringan, dan arah tumbuhnya rambut sehingga hasilnya tampak jauh lebih natural dibandingkan dua teknik sebelumnya.

Di Indonesia, banyak klinik yang menyediakan layanan transplantasi rambut dan ribuan orang telah melakukan transplantasi rambut di Indonesia tanpa perlu ke luar negeri. Teknik DHI sendiri, sebagai teknologi transplantasi rambut terbaru, dibawa ke Indonesia oleh dr. Cintawati Farmanina M.Bio(AAM) melalui Farmanina Clinic yang merupakan perwakilan DHI International, klinik transplantasi terbesar di dunia dengan lebih dari 75 klinik di 45 negara. Dr. Cintawati, yang lebih dikenal dengan dr. Nina, menjelaskan mengapa ia memutuskan untuk mempelajari dan membawa teknik DHI ke Indonesia: “Selain teknologi DHI merupakan pengembangan terbaru dari industri transplantasi rambut, hasilnya pun lebih natural, kepadatan rambut lebih baik, dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Kami bahkan berani memberi garansi 97 persen dari rambut yang ditanam pasti akan tumbuh.”

Dengan keseriusannya, semua dokter yang bekerja di Farmanina Clinic telah memiliki sertifikat kelulusan dari DHI International Academy sehingga standar yang berlaku di Farmanina Clinic setara dengan klinik DHI di seluruh dunia (Eropa, Amerika, Asia). Farmanina Clinic juga sangat memperhatikan standar kualitas termasuk Standar Operasional Prosedur (SOP) di semua proses untuk menjamin keamanan, kualitas, dan hasil yang maksimal, termasuk hingga pasca tindakan.

Penasaran dengan teknologi DHI yang digunakan di Farmanina Clinic? Berikut adalah lokasi Farmanina Clinic: Farmanina Tebet, Farmanina PIK, Farmanina Bali, dan Farmanina BSD. Tertarik untuk melakukan Hair Transplant dengan menggunakan teknologi DHI di Farmanina Clinic? Untuk informasi lebih lengkap, silakan ikuti Instagram @farmaninaclinic dan @dhi.indonesia.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Supriyanto
Berita Terkait