4 Tahun Vakum, Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) Kembali Digelar

Supriyanto | 14 Agustus 2024 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setelah empat tahun vakum akibat pandemi, ajang kontes pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) kembali digelar untuk yang ke-10. Pemilihan duta tingkat nasional bergengsi itu diselenggarakan oleh Ikatan Pencinta Batik Nusantara (IPBN) bersama Jeeves Indonesia dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI

Ayu Dyah Pasha selaku Ketua Umum IPBN menyebutkan, pandemi yang menghantam banyak sektor membuat IPBN berempati terhadap kondisi dunia hingga memutuskan untuk hiatus selama 4 tahun.

"Namun hal ini tidak menyurutkan semangat IPBN untuk melanjutkan program-program pembinaan dan pemberdayaan generasi muda seperti Pemilihan PPBN, untuk dididik menjadi panutan serta ujung tombak pelestarian budaya bangsa," ujar Ayu Diah Pasha di Galeri Kaya, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).

Mengusung tagline "Muda, Gaya, Berbudaya", kontes pemilihan PPBN 2024 menjadi ajang showcase budaya Nusantara khususnya batik, sekaligus kesempatan untuk memperkenalkan ragam batik nusantara, seperti batik Bali yang diangkat kembali di PPBN 2024. 

Ayu juga melanjutkan setelah pemilihan nanti, PPBN akan bertugas sebagai fasilitator, edukator, inovator sekaligus Key Opinion Leader (KOL) untuk mengenalkan, mengajarkan serta melestarikan batik nusantara di Indonesia dan mancanegara.

Sejak 2011 silam ketika ajang PPBN digelar perdana, terhitung sudah lebih dari 25 negara dijelajahi oleh PPBN untuk melakukan workshop membatik, seminar, konferensi, serta peragaan busana batik kelas dunia.

Pendaftaran untuk menjadi kontestan PPBN 2024 dibuka mulai sekarang hingga 15 September 2024.

"Pendaftaran online akan berlangsung pada 13 Agustus--15 September 2024 dilanjutkan dengan audisi pada 28 September 2024. Finalis terpilih akan menjalani karantina di Jakarta pada 21-27 Oktober 2024 mendatang," terang Ayu Diah Pasya.

Dengan tugas dan tanggung jawab yang sangat besar, IPBN akan menyeleksi generasi muda Indonesia yang berusia 18--27 tahun, telah lulus SMA, berpenampilan menarik, memiliki wawasan tentang batik, cerdas, memiliki bakat performing arts, bermoral dan berkepribadian Indonesia serta leadership, aktif di media sosial, menguasai bahasa asing dan memiliki tinggi badan minimal 172 cm (putra) dan 165 cm (putri) untuk menjadi bagian dari misi mulia PPBN untuk batik.

Pada kesempatan sama, Dr. Sapta Nirwandar selaku inisiator, pendiri dan Dewan Pembina IPBN mengatakan bahwa sebagai warisan budaya bangsa, batik perlu senantiasa dilestarikan terutama oleh generasi muda agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan teknologi.

"Dengan mengintegrasikan aspek budaya ke dalam produk ekonomi kreatif, batik menjadi alat untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke generasi muda dan pasar internasional. Kreativitas dan inovasi yang muncul dari generasi muda, harapannya tidak hanya bermanfaat pada lestarinya batik, namun berdampak pula pada perekonomian nasional," pungkas Sapta Nirwandar.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait