Siang Ini Ribuan Driver Ojol Demo di Jakarta, Mereka Menuntut 2 Hal
TABLOIDBINTANG.COM - Ribuan driver ojek online (ojol) dari berbagai platform, Kamis (29/8) siang ini bakal menggelar aksi demonstrasi di beberapa titik Jakarta. Aksi dilakukan mulai pukul 12.00 WIB.
Rutenya mencakup Istana Merdeka, Kantor Gojek di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat; Kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan aksi demonstrasi yang dilakukan driver ojol Kamis (29/8) adalah soal kebijakan tarif.
Mereka meminta kepada semua platform ojek online menurunkan potongan aplikasi. Karena dinilai memberatkan mitra dan konsumen.
"Skema tarif baiknya tidak naik, tapi potongan aplikasi yang diturunkan karena potongan aplikasi saat ini mencapai 20 persen bahkan lebih hingga 30 persen," ujar Igun kepada wartawan.
"Hal ini merugikan pelanggan yang harus menanggung kenaikan tarif dan juga sangat merugikan mitra pengemudi karena potongan aplikasi yang dibebankan kepada mitra mencapai 20 persen hingga 30 persen," tegas Igun Wicaksono.
Selain itu, driver ojol juga meminta pemerintah untuk melegalkan pekerjaan ojek online agar statusnya lebih jelas. Driver ojol platform resmi ingin legalitas pekerjaan bisa diakomodir dalam undang-undang.
Menurut Igun Wicaksono, soal legalitas yang belum didapat pengemudi ojol membuat posisi tawar menawar di perusahaan aplikasi lemah.
"Dikarenakan hingga saat ini status hukum ojek online ini, kami nilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa undang-undang. Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform. Dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh pemerintah," terang Igun Wicaksono.
Selain pengemudi ojek online, aksi demonstrasi di istana juga akan melibatkan sejumlah kurir. Igun memastikan demonstrasi yang akan digelar adalah aksi damai.
"Harapan kami perusahaan aplikasi juga hormati penyampaian pendapat dari para mitranya sebagai bentuk masukan yang perlu diperhatikan. Pemerintah juga dapat menyimpulkan permasalahan yang terus berulang di ekosistem transportasi online ini," pungkas Igun Wicaksono.