Saaih Halilintar Gagal Ikut PON 2024, Alasannya karena NPWP dan BPJS
TABLOIDBINTANG.COM - Adik Atta Halilintar, Saaih Halilintar gagal ikut PON XXI di Aceh-Sumatra Utara yang digelar selama 12 hari, dari 8 - 20 September 2024 mendatang. Saaih yang aktif di cabang olah raga golf tidak masuk kontingen Banten karena masalah administrasi.
Kabar tersebut ditegaskan oleh Paulus Rudy, Manajer Tim PON Cabor Golf dari Provinsi Banten. Menurutnya, tim golf Banten sudah membawa lima atlet golf yang memang sudah tercatat dan melengkapi berkas-berkasnya.
"Dengan ini saya sebagai manajer tim PON Banten, status Saaih saat ini adalah bukan atlet yang kita daftarkan di PON," ungkap Rudy Paulus di akun Instagram miliknya belum lama ini.
Rudy Paulus menjelaskan proses kualifikasi atlet PON sudah dilakukan sejak tahun lalu termasuk semua cabang olah raga. Untuk berkompetisi di PON XXI Aceh-Sumut 2024, PGI Banten sudah merekap 16 atlet termasuk Saaih Halilintar yang berpeluang ikut PON 2024.
Namun dari kualifikasi dan administrasi, PGI Banten hanya meloloskan lima atlet tanpa nama Saaih Halilintar.
"Untuk yang rangking 1 dan 2 akan lolos otomatis ke long list, dan itu sudah kita lakukan. Benar, Saaih adalah nomor 1, makanya kita secara fair memasukkan Saaih ke dalam long list. Dalam perjalanannya 16 atlet itu akan kita pantau terus termasuk tidak cuma untuk latihan ya, tapi juga administrasinya," beber Rudy Paulus.
Seleksi dan kualifikasi dilakukan sejak bulan Januari hingga Maret. Rudy Paulus meminta 16 atlet ini melengkapi administrasi berupa, KTP, bagi yang belum cukup umur berarti KIA, Kartu Keluarga, BPJS, dan NPWP. Saat awal submit Saaih Halilintar masih ber-KTP DKI Jakarta.
Pada Maret 2024, Saaih Halilintar baru menyerahkan data dirinya sudah ber-KTP Banten dan KK. Untuk NPWP dan BPJS, Saaih belum juga menyerahkan hingga tenggang waktu yang ditentukan.
"Karena di akhir Juli (2024) kita harus sudah menyetorkan lima nama yang akan masuk untuk bertanding di PON. Kalaupun sekarang ada lima atlet yang terdaftar, pada waktu itu Juli ada tiga yang belum lengkap, tapi mereka bisa melengkapi," tuturnya.
"Pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA ke saya, masih menanyakan 'Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?' Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab, 'Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos administrasi'," kata Paulus Rudy.
"Saya sebagai manajer bertanggung jawab dengan tim, dengan KONI Banten, dengan Pemprov Banten kita harus memilih lima orang tidak hanya berprestasi ataupun kondisi dan teknik, tapi juga secara administrasi," jelas Paulus.
Pada 1 Agustus 2024, PB PON sudah mengeluarkan SK untuk lima nama atlet dari berbagai provinsi yang akan bertanding di PON 2024. Nama-nama tersebut sudah tak bisa digantikan dengan alasan apa pun.
"1 Agustus SK-nya sudah jadi, dari PB PON kita sudah terima. Kita tanggal 6 Agustus sudah beri informasi atau pernyataan bahwa inilah atlet yang sudah terverifikasi sebagai atlet PON Banten, terima kasih buat yang lainnya," kata Paulus Rudy.
"Sedangkan, dari pihak Saaih sendiri tanggal 1 Agustus baru mengirimkan ke saya, ada buktinya juga, NPWP dan BPJS-nya. Ya, saya sudah bilang, 'Sudah telat, mohon maaf. Saya tidak berani mengambil risiko dengan menyertakan pemain yang syaratnya tidak terpenuhi karena itu juga berisiko untuk tim karena kita ada main tim. Apalagi Banten hanya meloloskan dua atlet putra'," pungkas Paulus Rudy.