Anwar Fuady dan Calon Istri Ajak Pejabat Nonton Bareng Film Dul Muluk Dul Malik

Supriyanto | 19 September 2024 | 11:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film horor komedi berbahasa daerah, Dul Muluk Dul Malik tayang di bioskop sejak 12 September 2024. Di Sumatera Selatan, film yang dibintangi Anwar Fuady, Merriam Bellina, Roy Marten dan Dwi Yan itu mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat.

Melihat besarnya antusias orang daerah, khususnya Palembang, Pengusaha Batubara dan ketua Dharma Wanita Palembang, Wiwit Tatung mengajak pejabat, publik figur dan kerabat nonton bareng film Dul Muluk Dul Malik di XXI Blok M Plaza, Jakarta pada Rabu (18/9) malam.

Nonton bareng itu juga dihadiri oleh semua pemain film Dul Muluk Dul Malik hingga sutradara, Aditya Gumay dan produsernya, Yacob Chandra.

Sementara pejabat yang hadir antara lain, pengusaha wanita, Dewi Motik, pengacara kondang, Hendriyoso Diningrat, Kepala Daerah di Provinsi Sumatera Selatan, dan para pejabat daerah. 

"Bangga lah kan banyak warga Palembang, adanya film ini harapannya mengenalkan budaya dan bahasa Palembang. Baru pertama dalam sejarah film dibuat dengan bahasa Palembang. Antusias banget yang nonton disini," ungkap Wiwit Tatung yang juga calon istri Anwar Fuady.

"Sejak industri film ini berjalan, belum ada film Indonesia yang berbahasa Palembang. Ini film pertama kali (film bahasa Palembang) dan jadi sejarah, mudah mudahan ada film Indonesia menggunakan bahasa daerah," timpal Anwar Fuady bangga.

Anwar Fuady dan Calon Istri Ajak Pejabat Nonton Bareng Film Dul Muluk Dul Malik

Pengacara Hendriyoso mengaku terhibur dan tertawa meyaksikan film tersebut. Ia mengapresiasi semua aktor dan kru yangvterkibat, khususnya untuk Yacub Chandra selaku produser karena mau memproduksi film bernuansa daerah.

Senada dengan Hendriyoso, Dewi Motik pun memberikan apresiasi tinggi film Dul Muluk Dul Malik, ia berharap film ini diputar di jaringan bioskop XXI hingga beberapa minggu ke depan. Menurutnya, film Dul Muluk Dul Malik menginspirasi daerah lain untuk mengangkat cerita rakyat di daerah mereka, sehingga film nasional kaya dengan budaya.

"Film ini menghibur, dialognya diselipi humor segar. Dan film ini mendidik anak-anak kita agar tak melakukan perundungan sesama siswa," kata Dewi Motik.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait