Main Film Air Mata Mualaf, Acha Septriasa Merasa Relate dengan Hidupnya

Supriyanto | 29 September 2024 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Acha Septriasa dipasangkan dengan Achmad Megantara dalam film drama keluarga Air Mata Mualaf produksi Merak Abadi Production. Film garapan Indra Gunawan itu diadaptasi dari kisah nyata seorang mualaf yang sempat alami perang batin.

Minggu (29/9) siang, Acha beserta seluruh pemain dan sutradara beserta produser menggelar acara syukuran untuk memulai proses syuting.

Kepada wartawan, Acha Septriasa yang kini menetap di Australia mengungkap alasan mau menerima tawaran main film Air Mata Mualaf. Acha Septriasa merasa tokoh Angie yang diperankan relate dengan kehidupan pribadinya.

"Ini salah satu cerita yang mungkin bagian dari hidup orang tapi belum tersampaikan," kata Acha Septriasa dalam konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/9).

“Saya merasa terhormat atas skrip karya Oka Aurora. Naskahnya membuat saya berpikir dan belajar merasakan kehidupan Angie. Angie itu kehidupannya sempurna, keluarganya baik dan mampu hingga ia sekolah ke luar negeri,” kata Acha menambahkan.

Meski baru membaca skenario, Acha sudah memahami apa yang dirasakan oleh sosok Angie.

“Saya pernah merasakan itu sebagai aktor, ibu, dan istri. Saya jauh dari keluarga juga. Saya merasa ini sama dengan yang dialami Angie. Tuhan memberi saya kesempatan berperan dengan referensi pengalaman yang saya punya,” beber Acha Septriasa.

Produser, sutradara dan pemain film Air Mata Mualaf gelar syukuran mulai syuting di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/9).

Air Mata Mualaf juga dibintangi Achmad Megantara, Dewi Irawan, Budi Ros, Rizki Hanggono, Yama Carlos dan aktris asal Malaysia Syamim Freida, serta Matthew Williams aktor asal Australia.

Air Mata Mualaf akan memulai proses produksinya pada Oktober 2024. Proses syuting akan dilakukan di Jakarta dan Sydney.

"Rencana syuting awal Oktober di Jakarta lalu ke Sydney Australia. Sementara tayang direncanakan awal 2025," kata Dewi Amanda selalu eksekutif produser.

Dewi Amanda menambahkan meskipun tema ceritanya cukup sensitif, timnya akan mengemasnya dengan ringan dan tak menyenggol berbagai pihak.

"Kita tidak mau menyinggung tetangga sebelah atau apapun. Di sini saya lebih menekankan toleransi beragamanya," jelas Dewi Amanda.

Sebelum mengerjakan skrip, Oka Aurora sebagai penulis skenario sempat melakukan riset kepada beberapa temannya yang menjadi mualaf. Namun Oka sendiri mengaku cerita Air Mata Mualaf ini akan lebih menyoroti pada sisi keluarganya.

"Riset terberat adalah, ini kan film keluarga ya, gimana tetap terasa seperti film keluarga yang tiba-tiba kehilangan anaknya tapi penyebabnya adalah perbedaan keyakinan," ucap Oka.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait