Kisah Marissa Haque Terjun ke Politik karena Dendam

Binsar Hutapea | 2 Oktober 2024 | 17:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Selain aktris, Marissa Haque juga pernah terjun ke politik. Ia pernah menjadi anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hasil Pemilu 2004.

Terjunnya Icha, panggilannya, ke dunia politik melalui PDI Perjuangan bukan karena latarbelakang ideologi atau obsesinya di masa lampau. Bukan juga karena kakeknya yang Konjen India di Surabaya pada masa lampau adalah teman Bung Karno, atau ibunya yang bersahabat dengan Fatmawati, bukan juga karena ia memulai kariernya di Swara Mahardhika pimpinan Guruh Soekarnoputra. 

Kekecewaannya pada Pemilu 1999, saat Megawati dilarang menjadi presiden hanya karena seorang perempuan membuat Icha merasa "dendam" karena kaumnya didiskreditkan. Untuk melampiaskan sakit hatinya, Icha memilih langsung menceburkan diri ke politik.

"Terserah orang bilang apa soal karier saya di politik. Latar belakang saya memang artis, yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan posisi saya sekarang sebagai wakil rakyat. Mungkin rakyat lebih puas memilih saya, karena tahu siapa saya," tandas Icha lugas. 

Dari sisi idealis ketika ditanya alasannya terjun ke politik, Icha mengaku sebagai bentuk partisipasi ketika Pemilu 2004 menjadi titik balik penyiapan masa depan bangsa yang lebih baik, yang ditandai dengan pemilihan presiden dan wakil rakyat secara langsung. "Jadi saya harus ikut berpartisipasi dengan kemampuan yang saya miliki," ucap perempuan berdarah Belanda, Perancis, India dan Madura ini lugas.

Belakangan, Icha secara resmi telah menerima pinangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Sarikat Islam (PSI) untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) propinsi Banten periode 2007-20012 mendampingi Zulkifliemansyah, calon gubernur. Hal ini kemudian membuatnya dikeluarkan dari PDI-P. Adpoun PDI-P mendukung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki yang kemudian memenangkan pemilu pada periode tersebut.

Marissa kemudian bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 7 Oktober 2007 bersama sang suami Ikang Fawzi. Kiprahnya di partai ini tidak bertahan lama. Pada 4 Oktober 2014, Marissa bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait